Aristoteles, dalam bukunya Metafisika, memberikan catatan mengenai metode Sokrates yang perlu diperhatikan. Ada dua penemuan yang berasal dari Sokrates yang mana keduanya menjadi dasar ilmu pengetahuan. Yang pertama adalah "Induksi" atau "Argumen Induktif". Aristoteles menggunakan istilah ini karena proses pemikirannya bertolak dari pengetahuan yang "Khusus" kepada yang "Umum". Lalu penemuan yang kedua adalah definisi-definisi umum.
b.Etika
Dalam Apologia, Sokrates menerangkan kepada hakim-hakimnya, bahwa ia menganggap sebagai tugasnya mengingatkan para warna Athena supaya mereka mengutamakan jiwa. Menurut Sokrates, tujuan tertinggi hidup adalah membuat jiwanya menjadi sebaik mungkin. Dengan cara lain boleh juga dikatakan bahwa tujuan utama kehidupan adalah kebahagiaan (eudaimonia), asalkan istilah ini dimengerti sebagaimana dimaksudkan dalam bahasa Yunani. Bagi kita orang modern, kata "kebahagiaan" atau "happines" menunjukkan sesuatu yang subjektif, tetapi dalam bahasa Yunani "Kebahagiaan" merupakan keadaan objektif yang tidak tergantung pada perasaan subjektif. Bagi orang Yunani “eudaimonia” berarti kesempurnaan. eudaimonia berarti “mempunyai 'daimon/jiwa' yang baik”. Oleh karenanya, J. Burnet mengusulkan supaya “eudaimonia” disalin dalam bahasa Inggris dengan kata “well-Being”
Lalu bagaimana untuk mendapat kebahagiaan itu? Dengan Arete, kata arete memiliki arti "kebajikan" dan juga "keutamaan". Salah satu perdirian Sokrates yang terkenal ialah bahwa "Keutamaan adalah pengetahuan". Namun pengetahuan di sini tidak bisa dianggap sesuatu yang teoritis, namun harus dianggap sebagai pengetahuan tentang "yang baik" yang telah mendarah daging dalam diri manusia.
c.Politik
Dalam Apologia, Sokrates mengakui bahwa ia tidak merasa terpanggil untuk ikut campur urusan politik. Akan tetapi ia selalu setia pada kewajibannya sebagai warga negara. Saat ia dihukum mati, ia menolak ajakan murid-muridnya untuk melarikan diri dengan alasan ia akan taat dengan undang-undang Athena. Sokrates meneruskan prinsip-prinsip etikanya ke dalam politik. Menurutnya, tugas negara ialah memajukan kebahagiaan warganya dan membuat jiwa mereka menjadi lebih baik. Itu sebabnya seorang penguasa harus memiliki pengetahuan mengenai "Yang baik"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H