Saya jadi bingung sendiri karenanya.
"Bagaimana komunikasi dengan istri sehari-hari?" Â tanya saya sesaat kemudian.
Dia terdiam. Matanya menerawang. Saya menatapnya dalam-dalam.
"Sudah enam bulan ini saya sibuk dengan urusan pembangunan di desa (Ia memang terlibat sebagai pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat di desa kami). Akang sendiri tahu, setelah adanya Dana Desa, kami ikut sibuk dibuatnya. Sehingga komunikasi dengan keluarga memang jadi berkurang..."
"Nah, itu dia akar permasalahannya..." kata saya seakan merasa girang setelah menemukan jawaban suatu teka-teki.
"Tapi kenapa harus dengan orang pintar itu, Kang?"
"Kalau itu sepertinya harus diselidiki lebih jauh lagi..." ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H