Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ABG Kampung "Zaman Now" pun Ternyata Sudah Melangkah Jauh

21 Oktober 2018   22:49 Diperbarui: 21 Oktober 2018   23:16 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nunggu Angdes. Mau ke Tasik. Kamu kapan dari Jakarta?"

Keponakan jauh saya itu sudah lama jadi mandor bangunan kepercayaan sebuah perusahaan pemborong di Jakarta. Untuk ukuran kampung kami, ia termasuk salah seorang anak muda yang sudah sukses juga kehidupannya.

"Kemarin sore. Kebetulan dapat cuti, " sahutnya. "Kalau mau ke Tasik, sudah bareng saja sama saya. Kebetulan saya juga mau ke sana."

Jadilah ahirnya saya dapat tumpangan gratis. Dan tidak perlu lagi turun di terminal Ciawi. Dari rumah, sreeeettt... langsung ke Tasikmalaya.

Sungguh. Padahal sama sekali saya tidak menduga bakal dapat tumpangan gratis sebelumnya.

Satu jam kemudian, tibalah kami di tempat tujuan. Dan tujuan utama kami adalah sebuah mall yang paling terkenal di kota yang berjuluk Kota Santri itu.

Karena memang hari libur, di pusat kota begitu ramainya manusia yang hilir-mudik berlalu-lalang. Terlebih lagi saat sudah mendekat ke arah mall. Sehingga mobil pun harus merayap perlahan.

Dan saat antri di pintu masuk, tetiba tiga anak perempuan ABG menghampiri mobil kami. Sambil mengetuk kaca, dengan genitnya ketiga anak usia remaja itu sepertinya memberi kode yang bagi saya sendiri tidak memahami apa maksudnya.

"Busyet! Ada juga di sini 'anak ayam'seperti di Jakarta," kata keponakan jauh saya sambil tertawa.

Saya pun jadi faham juga maksudnya. Lalu saya mencoba untuk memperhatikan anak-anak perempuan tersebut.

Astaghfirullaah... Kalau tak salah lihat, anak-anak itu dari desa tetangga kami. Tepatnya dari desa yang juga ibu kota kecamatan wilayah kami. Saya mengenalnya karena hampir setiap hari bertemu dengan mereka. Kebetulan Kebetulan saya aktif di sebuah lembaga pemberdayaan kemasyarakatan yang berkantor di desa tersebut. Saya sering melihat mereka saat berseragam putih-biru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun