Ukraina pun menuduh Rusia telah memobilisasi 100 ribu tentara bersama dengan tank dan peralatan militer lainnya. Hal itu langsung mendapat respons dari Presiden AS Joe Biden.Â
Ia memperingatkan tentang sanksi ekonomi apabila menyerang Ukraina. Tapi Rusia mengajukan tuntutan keamanan kepada Barat agar NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa timur dan Ukraina.Â
Rusia juga meminta agar tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara bekas Uni Soviet sebagai anggota.
Bisa jadi hal ini lantaran Putin masih beranggapan bahwa Ukraina merupakan anak nakal yang membangkang terhadap induknya, dan sama sekali tidak memandang prinsip kesetaraan sebagai negara yang berdaulat.
Di sinilah kiranya persaingan antara sekutu blok timur dan barat ternyata masih tetap sulit untuk menemukan titik terang adanya rekonsiliasi walaupun tembok Berlin yang merupakan monumen pemisahnya telah lama dihancurkan.
Sementara pada hakikatnya adalah kedegilan ego masing-masing juga yang masih tetap berambisi menjadi pemimpin dunia.
Lantaran ego seorang Vladimir Putin juga, bagaimanapun penulis melihat saat meluapkan ego yang berbalut nafsu angkaranya, kemungkinan besar Putin tengah menggali kuburnya sendiri. Paling tidak Rusia di masa mendatang akan dilanda banyak kesulitan.
Betapa tidak. Selain mendapatkan kecaman dari banyak negara, Rusia pun akan menderita kerugian besar dan bencana di masa mendatang. Â Militer Ukraina telah meningkat secara dramatis di tahun-tahun sejak Rusia merebut Krimea dari mereka.
Demikian juga pasukan Rusia akan memiliki banyak masalah jika mereka menyerang Kiev.Â
Persenjataan militer Ukraina kemungkinan lebih dari yang dipikirkan kebanyakan orang. Dari berbagai sumber, sikap patriotisme warga Ukraina sungguh luar biasa.Â
Tua-muda, pria-wanita, berbondong-bondong menyatakan siap untuk membela negaranya sampai titik darah penghabisan.