Konon mereka masih meyakini bahwa banyak terjadinya kecelakaan di tanjakan tersebut akibat dari gangguan makhluk astral yang bernama Emen.
Dari berbagai cerita yang beredar, konon sekitar tahun 1956, ada seorang sopir oplet jurusan Lembang-Subang yang bernama Taing, alias Emen mengalami kecelakaan hingga opletnya terbakar saat membawa 12 orang penumpang.
Walakin terlepas dari masih banyak yang mempercayai terjadinya kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh gangguan makhluk astral, atau gaib, seperti yang dicontohkan di atas tadi, sesungguhnya faktor yang lebih dapat dicerna oleh nalar adalah kondisi jalan itu sendiri yang harus lebih diperhatikan oleh setiap pengguna jalan.
Betapa tidak. Baik tanjakan Gentong, maupun tanjakan Emen, selain jalurnya yang banyak berkelok-kelok, ditambah dengan tanjakannya yang kemiringannya lumayan curam, belum lagi apabila tiba musim hujan yang rawan longsor, merupakan faktor-faktor yang seharusnya diperhatikan dengan serius demi keselamatan setiap pengendara.
Sehingga bisa jadi faktor human error, atau kelalaian pengemudi pun menjadi penyebab utama dari setiap kecelakaan lalu lintas di jalur  jalan tersebut, seperti kendaraan yang tidak laik jalan, pengemudi yang ngantuk dan lelah...
Oleh karena itu, waspada dan berhati-hati, serta jangan lupa berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing agar selamat sampai tujuan, tentunya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H