Tetangga saya yang satu ini, bisa dikatakan pernah meraih kesuksesan di masa jayanya di bidang usaha kreditannya sampai-sampai pernah memiliki anak-buah sebanyak dua puluh orang.
Biasanya anak-buahnya itu merupakan warga satu kampung, dan kebanyakan masih pemuda lajang. Bahkan tidak sedikit anak remaja yang sekarang ini biasanya disebut anak baru gede (ABG, yang baru dua-tiga tahun tamat sekolah dasar pun sudah ikut menjadi anak-buahnya.
Adapun para pelanggannya, rata-rata masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Termasuk kaum urban yang tinggal di Jakarta hanya sementara saja. Baik yang bermata pencaharian pedagang, buruh pabrik, sampai tukang becak maupun sopir angkutan umum.
Tempat tinggalnya pun biasanya mengontrak rumah bedeng berpetak-petak. Terkadang juga kaum urban tersebut tidak menetap di satu kamar kontrakan saja, melainkan banyak yang berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain.Â
Bisa jadi hal itu bagi tukang kredit merupakan pengalaman yang cukup pahit. Tidak sedikit orang yang baru mengambil barang kreditannya, dan baru memberikan uang muka, keesokan harinya ternyata sudah pindah ke tempat lain. Atau juga bahkan kembali ke kampung halamannya.
Selain itu, dan ini yang disebutnya sebagai pengalaman yang tak pernah terlupakan oleh tetangga saya itu, adalah pengalaman yang dialami oleh salah seorang anak-buahnya.
Adapun anak-buahnya tersebut seorang ABG berusia sekitar 15 tahun, dan suatu ketika anak-buahnya itu pernah satu hari satu malam menghilang.
Tentu saja sebagai majikannya, tetangga saya itu dibuat kerepotan karenanya. Karena yang biasanya berangkat pagi pulang sore, sampai lewat malam tidak datang-datang.
Oleh karena itu bersama seluruh anak-buahnya tetangga saya mencari salah seorang anak-buahnya itu ke setiap tempat yang biasa dikunjungi oleh anak tersebut. Tapi sampai hampir waktu Subuh, yang dicari tidak ditemukan.
Barulah keesokan harinya, sekitar pukul enam anak-buahnya itu muncul kembali di rumah kontrakan tetangga saya itu.Â
Hanya saja di samping merasa lega karena yang hilang muncul kembali, di sisi lain tetangga saya dan anak-anak buahnya dibuat keheranan melihat anak tersebut.