Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beban Fatsoen Politik yang Harus Dipikul Presiden Jokowi

25 Juli 2020   19:58 Diperbarui: 25 Juli 2020   20:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri kedua Chasan Sochib, Ratu Tatu Chasanah: Wakil Bupati Kabupaten Serang 2010-2015

Sedangkan anak ketiganya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan: Pengusaha dan Ketua AMPG Banten, dan beristri  Airin Rachmi Diany, sebagaimana diketahui  menjabat sebagai Walikota Tangerang Selatan 2011-2016. 

Anak-anak Chasan Sochib dari istri yang lainnya pun, tak ketinggalan ikut serta menambah deretan pembangunan dinasti politik di provinsi Banten. Seperti Tubagus Haerul Jaman yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Serang 2008-2013 dan Walikota Serang 2013-2018.

Lalu Ratu Lilis Karyawati
Menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Kota Serang 2009-2014.
Sedangkan suaminya, Aden Abdul Khaliq yang menjabat sebagai anggota DPRD Banten 2009-2014.

Sebagaimana diketahui, Ratu Atut Chosiyah dan Chaeri Wardana alias Wawan, tersandung kasus korupsi, dan harus mendekam di dalam lembaga pemasyarakatan.

Begitu juga hampir sebagian besar proyek pemerintah di provinsi Banten, selama ini dikuasai oleh dinasti Chasan Sochib.

Politik Dinasti versus Fatsoen Politik

Bisa jadi polemik tentang praktik pembangunan politik dinasti mendapat sorotan tajam dari masyarakat lantaran salah satunya karena seiring dengan itu, berkembang juga praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang bertentangan good and clean government.

Oleh sebab itu di dalam negara yang menganut sistem demokrasi, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, maka fatsoen, atau etika politik harus dijunjung tinggi.

Fatsoen politik itu sendiri secara sederhana merujuk pada aktivitas politik yang mengandung asas-asas seperti etika keadaban, moralitas, dan tanggung jawab dalam bing­kai kesetaraan dan peng­hor­ma­tan kepada sesama insan politik. 

Artinya, pada tataran praksis pola perilaku personal maupun institusional dari insan-insan politik selalu me­n­junjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang beruratkan moralitas, integritas dan konsistensi politik yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun