Sebagaimana penelitian yang dilakukan Scripps Research Institute, ganja diketahui bisa memperlambat penyakit Alzheimer yang menyerang otak. Hasil ini juga telah diterbitkan dalam jurnal Molecular Pharmaceutics.
Adapun penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Cancer Therapeutics menemukan bahwa zat cannabidiol yang terdapat dalam ganja bisa 'mematikan' gen bernama "Id-1" yang digunakan sel kanker untuk menyebar ke seluruh tubuh.
Sedangkan penelitian yang dilakukan di Virginia Commonwealth University, peneliti menemukan bahwa ganja bisa digunakan untuk menghentikan serangan epilepsi. Meski begitu, penelitian ini baru dilakukan pada hewan dan belum diujicobakan pada manusia.
Sehingga dengan memperhatikan dari tiga hasil penelitian tadi, kenapa tidak di Indonesia pun tidak mampu melakukannya.
Ataukah akan menunggu sampai harus terjadi banyak kasus sebagaimana yang telah dialami keluarga Fidelis, atau juga harus mengalami terjadinya pandemi Covid-19 terlebih dahulu, baru kemudian sibuk mencari obat penawarnya? ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI