Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Masalah Ganja Kembali Hangat Setelah Diangkat Partai Demokrat

24 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 24 Juni 2020   06:18 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya kita masih ingat dengan kasus penggunaan ganja untuk kebutuhan pengobatan yang dilakukan oleh seorang warga di Kabupaten Sanggau, Kalimantan barat, bernama Fidelis  Ari Sudarwoto yang harus mendekam di penjara sejak pertengahan bulan Februari 2017 lantaran menanam ganja di halaman rumahnya.

Ganja itu diberikan ke istrinya, Yeni, yang didiagnosa mengidap Syringomyelia -penyakit di sumsum tulang belakang.

Saat masih mengonsumsi ganja, kondisi kesehatan Yeni membaik, tangan kiri yang lumpuh itu, jari-jarinya sudah mulai bisa digerakkan. Luka-luka sebesar kepalan tangan orang dewasa bisa menutup kembali.

Akan tetapi, Yeni meninggal dunia pada 25 Maret 2017, setelah Fidelis ditahan dan tak ada lagi yang memasok ganja untuknya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso (ketika itu, penulis), menilai tindakan menanam ganja yang dilakukan Fidelis tidak bisa ditoleransi dan tidak ada pengampunan walau mengklaim ganja itu semata-mata untuk pengobatan istrinya.

Buwas, demikian Budi Waseso biasa disapa, menekankan bahwa klaim ganja bisa menyembuhkan penyakit masih harus dibuktikan.

Hal senada diutarakan Affan Priyambodo, dokter bedah saraf di RSCM Jakarta. Menurutnya, 'belum ada penelitian' bahwa ekstrak ganja dapat menyembuhkan penyakit syringomyelia.

Belajar dari kasus yang terjadi pada keluarga Fidelis yang harus dipidanakan, dan isterinya sampai meninggal dunia, memang sudah seharusnya pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, mengadakan penelitian yang sungguh-sungguh untuk membuktikan manfaat penggunaan ganja bagi kesehatan.

Disebabkan oleh belum dilakukannya penelitian itu pula, hingga sekarang masyarakat hanya bisa menyerap informasi terkait ganja untuk kebutuhan medis hanya dari luar negeri saja.

Bisa jadi karena itulah baik di pihak berwenang, pemerintah, maupun di masyarakat sendiri, informasi yang datangnya dari luar negeri masih dianggap simpang-siur.

Padahal informasi terkait penelitian manfaat penggunaan ganja untuk kebutuhan pengobatan yang telah dilakukan di luar negeri, konon ganja itu dapat menyembuhkan bebagai jenis penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun