Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Haruskah Orangtua Ikut Campur Urusan Rumah Tangga Anak?

17 Juni 2020   16:12 Diperbarui: 17 Juni 2020   16:22 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sepengetahuan saya, perhatian istri saya kepada ibu saya justru malah lebih besar daripada saya sendiri sebagai anak kandungnya

Demikian juga setiap memberikan sesuatu, saya lihat lebih sering kepada ibu saya dibandingkan kepada orangtuanya sendiri. 

Bahkan kalau boleh dibilang, usaha saya sekarang ini bisa lebih maju, justru berkat dorongan dari istri saya yang selalu mendampingi, dan memberikan dukungan semangat tanpa henti."

Mendengar penjelasan anak muda yang satu ini, saya mulai faham duduk perkaranya.

Bisa jadi hal seperti itu, orang tua,  atau juga mertua yang merecoki rumah tangga anaknya,  tidak hanya dialami Jang Ridwan dan istrinya, melainkan seringkali dialami oleh banyak pasangan muda yang baru mengarungi kehidupan rumah tangga.

Tidak jarang pula lantaran orang tua yang suka gatal, ikut campur urusan rumah tangga anaknya, menyebabkan rumah tangga anaknya pun jadi ambyar berantakan. 

Padahal sebenarnya pasangan suami-istri itu awalnya saling mencintai satu sama lainnya. Dan mengikat tali perkawinan pun atas dasar kesadaran sendiri, tanpa adanya campur tangan pihak ketiga.

Hanya saja faktor orang tua yang suka ikut campur, bahkan sampai ikut mendikte segala urusan tetek-bengek dalam rumah tangga anaknya, pasangan suami-istri itu pun merasa tak tahan juga. keutuhan rumah tangganya sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Keduanya pun akhirnya sepakat untuk memilih perceraian, daripada harus terus-terusan direcoki oleh orang tua.

Oleh karena itu, agar kehancuran rumah tangga yang memang tidak diharapkan tidak sampai menjadi kenyataan, maka untuk menghindarinya pasangan suami-istri itu harus mampu bersikap bijak dan dewasa dalam menghadapi persoalan yang disebabkan oleh campur tangan orangtua di dalam rumah tangganya itu.

"Jadi saya harus bagaimana menyikapi hal ini, Pak?"

"Maaf seribu kali maaf, saya sendiri tidak tahu harus bagaimana untuk memecahkan persoalan ini. Hanya saja berdasarkan pengalaman, yang entah cocok atau tidak bila diterapkan oleh Jang Ridwan, untuk menghadapi orang tua yang suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya adalah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun