"DOR!"
"HIIAAH!!" tersentak kaget. "Apaan, sih!" ia kesal.
"Yee.. Santai, lah. Nggak perlu tegang. Hihi." Menepuk-nepuk pundak Dann. "Ingat. Menantang sekaligus menyenangkan."
"Baiklah.. Bagaimana kalau.. Aku ingin jadi manajer investasi supaya bisa beli ini dan itu. Hehe. Boleh, kan?"
'CKIIT!'
Bus berhenti di halte tempat mereka berdua turun. Kebetulan, rumah Sherr dekat dengan rumah Dann. Jadi mereka selalu pulang bareng.
Dan Sherr melanjutkan pembicaraan yang terpotong tadi sambil berjalan menuju rumah.
"Ya, pokoknya menarik bagimu, boleh-boleh saja, Dann."
"Lalu, soal yang menantang, bagaimana?"
"Ngg.. Kalau aku.. Aku akan menetapkan tenggat waktunya."
"Tenggat waktu.." suaranya pelan seolah berbicara dengan dirinya sendiri. Sambil berjalan tertunduk mengamati aspal, ia mencoba memahaminya. "Ah!" 'TUING!' seakan-akan ada lampu pijar yang keluar dari kepalanya.