Mohon tunggu...
Adidan Ari
Adidan Ari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa yang masih harus belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel The Poppy War, Sebuah Buku Fiksi Anti Mainstream

17 Februari 2024   16:50 Diperbarui: 19 Februari 2024   09:53 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/734368283015160305/

Kelebihan

Menurut pendapat saya, kelebihan novel ini terletak pada unsur fantasinya. Dengan melibatkan dewa-dewa di panteon dalam memberi kekuatan kepada manusia, tetapi juga bayaran yang tidak murah, akan membuat pembaca berdebar-debar.

Juga unsur politik yang membuat Nikan terpecah belah dan tak pernah damai, disampaikan dengan amat detail.

Di halaman awal, terdapat peta kekaisaran Nikan yang bisa memudahkan pembaca untuk mengikuti latar tempat di setiap bab.


Kekurangan

Kekurangan paling mencolok yaitu alur cerita yang cukup berat. Apalagi tentang dunia politik yang membingungkan, mungkin dapat membuat beberapa pembaca kebingungan.

Lalu tentang hubungan antara para dewa dan dunia manusia, jujur sampai sekarang saya masih tidak terlalu paham soal itu.

Alur yang menurut saya cukup lambat saat Rin masih bersekolah di Akademi Sinegard, hal ini tentu bisa menimbulkan rasa bosan. Walau sebenarnya tidak selambat itu, tetapi ketika Rin masih bersekolah di Sinegard, unsur-unsur fantasinya belum begitu terasa.

Kesimpulan

Yah, terlepas dari kelebihan dan kekurangan, novel The Poppy War ini sangat cocok untuk dibaca pada waktu senggang. Walau saya pribadi harus mikir keras agar cerita bisa dipahami dengan sempurna. Intinya, bagi anda yang mungkin tertarik dengan novel ini tapi masih ragu-ragu untuk membeli, semoga artikel saya kali ini bisa sedikit membantu untuk bahan pertimbangan.

Novel ini bagus, sebagai pecinta fantasi, saya tidak menyesal telah membelinya.

Sekian, terima kasih ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun