Perusahaan kami yang bernama PT. Makmur Terus adalah sebuah perusahaan distributor beras dengan investasi awal sebesar Rp. 500.000.000. Dalam sebulan penghasilan kami bersih sebesar:
bulan 1: Rp. 50.000.000
bulan 2: Rp. 100.000.000
bulan 3: Rp. 250.000.000
bulan 4: Rp. 350.000.000
bulan 5: Rp. 450.000.000
bulan 6: Rp. 520.000.000
maka kami akan menghitung:
1. Payback period dan discounted PP
2. Net Present value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitablity Index (PI)
5. Modified IRR (MIRR)
dalam 5 metode ini kami akan evaluasi metode mama yang paling mungkin layak.
1. Payback period dan Discounted Payback Period:
Payback period
Jumlah penghasilan bersih bulanan:
Rp. 50.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp. 250.000.000 + Rp. 350.000.000 + Rp. 450.000.000 + Rp. 520.000.000 = Rp. 1.720.000.000
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa pada bulan ke-4 (bulan 4), jumlah penghasilan bersih sudah mencapai atau melebihi investasi awal.
Selanjutnya, untuk menghitung Discounted Payback Period (DPP), kita akan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal dengan memperhitungkan tingkat diskonto atau biaya modal.
Dalam kasus ini, asumsikan tingkat diskonto adalah 10%. Kita akan menghitung nilai sekarang (present value) dari setiap penghasilan bersih bulanan dengan menggunakan rumus:
Present Value (PV) = Cash Flow / (1 + r)^n
Dimana:
Cash Flow adalah penghasilan bersih bulanan
r adalah tingkat diskonto atau biaya modal
n adalah periode penghasilan bersih bulanan
Berikut adalah perhitungan Present Value (PV) untuk setiap bulan:
Bulan 1: Rp. 50.000.000 / (1 + 0.10)^1 = Rp. 45.454.545
Bulan 2: Rp. 100.000.000 / (1 + 0.10)^2 = Rp. 82.644.628
Bulan 3: Rp. 250.000.000 / (1 + 0.10)^3 = Rp. 206.611.570
Bulan 4: Rp. 350.000.000 / (1 + 0.10)^4 = Rp. 260.330.579
Bulan 5: Rp. 450.000.000 / (1 + 0.10)^5 = Rp. 313.991.769
Bulan 6: Rp. 520.000.000 / (1 + 0.10)^6 = Rp. 336.103.612
Kemudian, kita akan menjumlahkan nilai sekarang (PV) bulanan sampai jumlahnya mencapai atau melebihi investasi awal. Dalam hal ini, investasi awal adalah Rp. 500.000.000.
Jumlah nilai sekarang (PV) bulanan:
Rp. 45.454.545 + Rp. 82.644.628 + Rp. 206.611.570 + Rp. 260.330.579 + Rp. 313.991.769 + Rp. 336.103.612 = Rp. 1.245.136.703
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa pada bulan ke-6 (bulan 6), jumlah nilai sekarang (PV) bulanan sudah mencapai atau melebihi investasi awal.
Sehingga, Payback Period (PP) adalah 4 bulan dan Discounted Payback Period (DPP) adalah 6 bulan.
2. Net Present Value (NPV)
Net present value mengukut nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari investasi dengan memperhitungkan nilai waktu uang. Maka NPV dapat dihitung sebagai berikut:
Untuk menghitung Net Present Value (NPV), kita akan menggunakan rumus:
NPV = (CF / (1 + r)^n) - Initial Investment
Dimana:
CF adalah Cash Flow (penghasilan bersih bulanan)
r adalah tingkat diskonto atau biaya modal
n adalah periode penghasilan bersih bulanan
Initial Investment adalah investasi awal
Dalam kasus ini, asumsikan tingkat diskonto adalah 10% dan investasi awal adalah Rp. 500.000.000. Jadi, kita akan menghitung NPV sebagai berikut:
NPV = (Rp. 50.000.000 / (1 + 0.10)^1) + (Rp. 100.000.000 / (1 + 0.10)^2) + (Rp. 250.000.000 / (1 + 0.10)^3) + (Rp. 350.000.000 / (1 + 0.10)^4) + (Rp. 450.000.000 / (1 + 0.10)^5) + (Rp. 520.000.000 / (1 + 0.10)^6) - Rp. 500.000.000
Setelah melakukan perhitungan, NPV yang dihasilkan adalah Rp. 256.660.992.
Jadi, NPV dari proyek ini adalah Rp. 256.660.992.
3. Â Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah tingkat diskonto yang membuat NPV menjadi 0,
Mari kita lakukan percobaan dengan tingkat diskonto 10% (0.10) dan 11% (0.11).
Pada tingkat diskonto 10% (0.10):
NPV1 = Rp. 45.454.545 / (1 + 0.10)^1 + Rp. 82.644.628 / (1 + 0.10)^2 + Rp. 188.775.510 / (1 + 0.10)^3 + Rp. 220.013.305 / (1 + 0.10)^4 + Rp. 242.625.761 / (1 + 0.10)^5 + Rp. 245.950.397 / (1 + 0.10)^6 - Rp. 500.000.000
NPV1 Rp. 101.520.661
Pada tingkat diskonto 11% (0.11):
NPV2 = Rp. 45.454.545 / (1 + 0.11)^1 + Rp. 82.644.628 / (1 + 0.11)^2 + Rp. 188.775.510 / (1 + 0.11)^3 + Rp. 220.013.305 / (1 + 0.11)^4 + Rp. 242.625.761 / (1 + 0.11)^5 + Rp. 245.950.397 / (1 + 0.11)^6 - Rp. 500.000.000
NPV2 Rp. 85.096.586
Dengan menggunakan nilai NPV1 dan NPV2, kita dapat mencoba mengestimasi persentase IRR menggunakan interpolasi linier:
IRR = IRR1 + (NPV1 / (NPV1 - NPV2)) * (IRR1 - IRR2)
IRR1 = 10% (tingkat diskonto pertama)
IRR2 = 11% (tingkat diskonto kedua)
IRR 10% + (101.520.661 / (101.520.661 - 85.096.586)) * (10% - 11%)
IRR 10% + (101.520.661 / 16.424.075) * (-1%)
IRR 10% + 6.177417 * (-1%)
IRR 10% - 0.06177417
IRR 9.93822583%
Jadi, dengan perkiraan menggunakan metode interpolasi linier, persentase IRR dari arus kas yang diberikan adalah sekitar 9.94%. Harap dicatat bahwa ini adalah perkiraan kasar dan hasil yang lebih akurat dapat diperoleh dengan menggunakan metode numerik atau alat bantu yang telah disebutkan sebelumnya.
4. Profitability Index (PI)
Profitability index mengukur nilai manfaat yang dihasilkan oleh pendapatan yang diinvestasikan. Dalam kasus ini, PI dapat dihitung sebagai berikut:
PI = (NPV+investasi awal)/Investasi awal
PI = (Total Cash Inflow + Initial Investment) / Initial Investment
Dalam kasus ini, Total Cash Inflow adalah jumlah semua penghasilan bersih dari bulan 1 hingga bulan 6, yaitu:
Total Cash Inflow = Rp. 50.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp. 250.000.000 + Rp. 350.000.000 + Rp. 450.000.000 + Rp. 520.000.000
Total Cash Inflow = Rp. 1.720.000.000
Sedangkan Initial Investment (Investasi Awal) adalah Rp. 500.000.000.
Maka, kita dapat menghitung PI sebagai berikut:
PI = (Rp. 1.720.000.000 + Rp. 500.000.000) / Rp. 500.000.000
PI = 4.44
Jadi, Profitability Index (PI) dari hitungan pertama adalah 4.44.
5. Modified IRR
kita perlu menghitung total arus kas masuk (Total_CF_in):
Total_CF_in = Sum(CF_in) = Rp. 50.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp. 250.000.000 + Rp. 350.000.000 + Rp. 450.000.000 + Rp. 520.000.000
Total_CF_in = Rp. 1.720.000.000
Arus kas keluar adalah investasi awal (Rp. 500.000.000).
Selanjutnya, kita perlu menentukan tingkat diskonto atau biaya modal. Asumsikan tingkat diskonto adalah 10%.
Dengan menggunakan rumus MIRR:
MIRR = ((Total_CF_in * (1 + r)^n) / (Total_CF_out * (1 + r)^m))^(1 / (n - m)) - 1
Dimana:
Total_CF_in adalah total arus kas masuk
Total_CF_out adalah total arus kas keluar (investasi awal)
r adalah tingkat diskonto atau biaya modal
n adalah jumlah periode arus kas masuk
m adalah jumlah periode arus kas keluar (1 periode)
Menggantikan nilai-nilai ke dalam rumus tersebut:
MIRR = ((Rp. 1.720.000.000 * (1 + 0.10)^6) / (Rp. 500.000.000 * (1 + 0.10)^1))^(1 / (6 - 1)) - 1
MIRR = ((Rp. 1.720.000.000 * 1.771561) / (Rp. 500.000.000 * 1.10))^(1 / 5) - 1
MIRR = (Rp. 3.047.916.920 / Rp. 550.000.000)^(1 / 5) - 1
MIRR = 0.2449
Jadi, Modified Internal Rate of Return (MIRR) dari proyek ini adalah sekitar 24.49%.
Dari kelima hitungan di atas, yang paling layak untuk pendasaran pada hitungan pengembalian investasi adalah payback period dan discounted payback period. Karena hitungan yang relatif mudan dan simpel serta kita dapat memiliki goal atau tujuan bahwa dalam 10 bulan nanti dana investasi kita akan kembali setelah beberapa kali penjualan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H