Dimensi kreatif difokuskan pada pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran digital, realitas virtual, dan lain sebagainya.
Kreativitas pementasan tradisi dilengkapi properti (perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan) sungguh di luar ekspektasi guru sebagai fasilitator dan evaluator.
Hampir semua kelompok totalitas menyiapkan tahapan demi tahapan pementasan tradisi lokal lengkap dengan properti.
Pembagian peran dan tanggung jawab penyiapan properti sesuai dengan kapabilitas. Murid mampu mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya yang ada menjadi seni pementasan tradisi yang seakan tampak nyata.
Berbagai properti nyata seperti sesaji jajanan pasar, sega tumpeng, jenang pitung werna betul-betul berbahan asli. Ada juga properti kepala kerbau yang juga seperti tampak nyata.
Sebelum pementasan maka tim penilai, guru, dan murid melakukan gallery walk. Mengunjungi, menanyakan makna simbol-simbol dan nilai-nilai kebermanfaatan properti tradisi yang ada di stand tiap kelompok.
Dialog multi arah di stand kelompok betul-betul mampu lebih memberikan ruang bagi guru sebagai fasilitator dan evaluator. Murid dapat lebih berperan sebagai komunikator tentang simbolisme yang ada di tradisi setempat semisal makna tujuh warna jenang sesaji.Â