"Halah!" Jawab Engkong dan Haut dalam hati. Wajah keduanya terlihat dingin. Sedingin es batu di dalam kulkas.
Melihat tampilan wajah Engkong dan Haut tanpa ekspresi, Mpok Ira mencetol pinggang Mpok Uya. Karuan saja yang empunya pinggang nawon kemit ngelunjak.
"Ih, ngapain nyubit segala. Bikin kaget." Mpok Uya ngedumel ke Mpok Ira.
"Lihat tuh wajah Engkong dan Haut."
"Halah!. Biarin aje. Bentar juga merah membara lagi. Biasalah, kelakuan mereka berdua."
Mendengar argumentasi faktual Mpok Uya, Mpok Ira menutup mulutnya. Nggak sanggup nahan tawa. Bisa nyembur ke empat penjuru pos ronda jika nggak nutup mulut dengan segera.
***
Selepas cengengesan, Mpok Uya dan Mpok Ira ngeloyor pergi. Meninggalkan pos ronda dengan jutaan bintang yang beterbangan dari dua mata Idur. Haut yang melihat mata Engkong mulai membakar sengat matahari segera mengalihkan pembicaraan.
"Kong."
"Ape!"
"Lihat ape kagak yang dibawa Mpok Uya."