Kedua, suhu udara yang tiba-tiba ekstrim. Saat penulis berada di Puncak Pananjakan, suhu menyentuh enam derajat celcius. Sangat dingin bagi masyarakat yang terbiasa menikmati suhu iklim tropis.Â
Perlengkapan jaket yang tebal, syal, penutup kepala, sarung tangan, sepatu dan kaos kaki jangan sampai lupa disiapkan dan lengkap terpakai saat berwisata ke Bromo.
Ketiga, suhu cukup terik di kawasan padang pasir sekitar kawah Bromo hingga Pasir Berbisik menjelang siang. Ada baiknya siapkan topi, lepas jaket dan perlengkapan menahan dinginnya udara untuk menyesuaikan kondisi suhu yang terjadi.
Keempat, siapkan fisik dan mental. Saat mendaki ke Puncak Pananjakan, Bukit Kingkong, dan Seruni Point dibutuhkan sehat fisik dan mental. Mengapa? Karena mendaki cukup melelahkan dan mental drop kepayahan.
Jangan paksakan jika terlalu lelah dan napas semakin berat terasa. Manfaatkan ojek sepeda motor menuju Puncak Pananjakan yang banyak tersedia di sekitar lokasi.Â
Sedangkan jika ingin ke Kawah Bromo, manfaatkan sewa kuda dan jangan lupa menawar harga yang dipatok tukang sewa. Â
Apa yang Sulit Dilupakan di Bromo?
Pertama, Bromo memiliki lanskap yang memukau. Pemandangan Gunung Bromo sangat menakjubkan. Memiliki kombinasi lanskap yang indah.
Gunung Bromo dikelilingi oleh lautan pasir yang luas yang dikenal sebagai Lautan Pasir Bromo, memberikan kesan gurun nan eksotis.Â