Segera terbayang percakapan saat perjalanan dengan kereta api jurusan Probolinggo-Banyuwangi. Seorang penumpang yang sehadapan bercerita tentang kelebihan sangkal putung. Mampu memulihkan patah tulang akibat kecelakaan hanya dengan mengusap dan memijat tulang yang patah.
Tanpa pikir panjang dan juga belum memahami secara luas penanganan terbaik terkait cedera tulang, aku putuskan mengikuti saran teman. Meminta membawaku ke sangkal putung yang mumpuni.
Segera aku diantar ke sangkal putung yang cukup ternama di Probolinggo. Sesampainya di sangkal putung, segera ditangani untuk mengembalikan posisi tulang kaki kanan yang lepas dari mangkuk lutut.
Sosok sangkal putung langsung melakukan gerakan menekuk tulang betis hingga rapat tulang paha dan meluruskan dengan sigap. Tujuannya untuk mengembalikan posisi tulang betis kanan (fibula) ke tempurung lutut.
Gerakan menekuk dan meluruskan kaki kanan dilakukan beberapa kali. Pada hitungan gerakan ketujuh, aku minta dihentikan, sebab tarikan napas seakan mau putus menahan sakit yang luar biasa.
Selanjutnya, kaki kanan dibebat dengan perban kain mulai tengah paha hingga atas mata kaki. Setelahnya, sosok sangkal putung memberiku obat pereda rasa nyeri.
Beralih Ke Pengobatan Medis
Setelah lima hari menunggu hasil pengobatan tradisional sangkal putung, keadaan tidak membaik. Malahan kaki kanan bengkak dan rasa sakit terasa lebih menyiksa.
Akhirnya aku putuskan untuk berobat ke dokter ahli tulang. Sesampainya di dokter ahli tulang, dokter memintaku kembali menceritakan peristiwa dan tindakan yang telah aku jalani.
Setelah memeriksa keadaan tulang kaki kananku, dokter meminta tindakan rontgen terlebih dahulu. Nah, dari hasil rontgen sangat terlihat bahwa aku mengalami "tulang terbelah", bukan "patah tulang".
Menurut dokter, tindakan yang paling tepat dalam kasus "tulang terbelah" adalah lewat operasi dan pemasangan pen. Tindakan operasi dilakukan untuk mengembalikan posisi tulang bergeser dan mengurangi resiko lanjutan.
Artinya, bisa jadi saat awal aku kecelakaan mengalami "retak tulang ringan". Berhubung terjadi gerakan paksa menekuk dan meluruskan yang dilakukan sangkal putung, mengakibatkan "retak tulang" meluas menjadi "tulang terbelah".