Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengobatan Alternatif Saat Cedera Tulang: Antisipasi Resikonya!

8 April 2023   16:15 Diperbarui: 8 April 2023   16:20 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Roland Steinmann on pixabay.com

Munculnya sosok Ida Dayak adalah peristiwa keniscayaan yang ada di masyarakat. Sosok yang diberikan kelebihan untuk dapat menyembuhkan sakit dengan cara tradisional dan lokalitas.

Disebut tradisional karena hanya dengan kemampuan mengurut, mampu memulihkan tulang yang bengkok (misalnya). Sedangkan lokalitas terkait ritual yang melekat saat proses pengobatan dengan melakukan tarian khas daerah dan juga pakaian yang dikenakan.

Peristiwa yang Tidak Bisa Dihindari   

Sekonyong-konyong muncul sepeda motor yang ditumpangi pelajar dari arah belakang. Begitu kencang dan tanpa menyalakan lampu sein sebagai isyarat belok arah kiri.

Kontan saja aku kaget dan refleks berusaha menghindar. Tetapi, usaha sia-sia. Roda depan sepeda motor masih bersinggungan dengan roda belakang yang dinaiki pelajar.

Tubuh terbanting ke kanan dan terseret sekitar sepuluh meter di aspal jalan raya. Begitu cepat peristiwanya, menyebabkan luka di lengan kanan, goresan di helm dan celana robek.

Terpikir untuk menghantam dengan helm itu anak pelajar. Namun, aku tidak mampu berdiri. Sama sekali tidak mampu berdiri.

Orang-orang di sekitar kejadian bergegas membopongku ke pinggir jalan. Seorang ibu penjual nasi bungkus memberiku minum.

Keringat dingin mengucur deras. Begitu deras. Tiba-tiba aku meraskaan sakit sangat di lutut sebelah kanan. Saat kusingkap celana hingga atas lutut, terlihat tulang kaki (betis ke bawah) telah bergeser dari mangkuk lutut.

Suasana gaduh memikirkan keadaanku, ditambah lagi si pelajar berniat melarikan diri. Aku segera menelepon teman kantor untuk meminta pertolongan.

Sekitar lima belas menit, tiga teman kantor datang. Melihat kondisi yang ada, mereka memberi saran agar segera ke sangkal putung, yakni seseorang yang secara tradisional mempunyai pengetahuan membetulkan kembali tulang patah atau salah urat.

Pengobatan Alternatif

Segera terbayang percakapan saat perjalanan dengan kereta api jurusan Probolinggo-Banyuwangi. Seorang penumpang yang sehadapan bercerita tentang kelebihan sangkal putung. Mampu memulihkan patah tulang akibat kecelakaan hanya dengan mengusap dan memijat tulang yang patah.

Tanpa pikir panjang dan juga belum memahami secara luas penanganan terbaik terkait cedera tulang, aku putuskan mengikuti saran teman. Meminta membawaku ke sangkal putung yang mumpuni.

Segera aku diantar ke sangkal putung yang cukup ternama di Probolinggo. Sesampainya di sangkal putung, segera ditangani untuk mengembalikan posisi tulang kaki kanan yang lepas dari mangkuk lutut.

Sosok sangkal putung langsung melakukan gerakan menekuk tulang betis hingga rapat tulang paha dan meluruskan dengan sigap. Tujuannya untuk mengembalikan posisi tulang betis kanan (fibula) ke tempurung lutut.

Gerakan menekuk dan meluruskan kaki kanan dilakukan beberapa kali. Pada hitungan gerakan ketujuh, aku minta dihentikan, sebab tarikan napas seakan mau putus menahan sakit yang luar biasa.

Selanjutnya, kaki kanan dibebat dengan perban kain mulai tengah paha hingga atas mata kaki. Setelahnya, sosok sangkal putung memberiku obat pereda rasa nyeri.

Beralih Ke Pengobatan Medis

Setelah lima hari menunggu hasil pengobatan tradisional sangkal putung, keadaan tidak membaik. Malahan kaki kanan bengkak dan rasa sakit terasa lebih menyiksa.

Akhirnya aku putuskan untuk berobat ke dokter ahli tulang. Sesampainya di dokter ahli tulang, dokter memintaku kembali menceritakan peristiwa dan tindakan yang telah aku jalani.

Setelah memeriksa keadaan tulang kaki kananku, dokter meminta tindakan rontgen terlebih dahulu. Nah, dari hasil rontgen sangat terlihat bahwa aku mengalami "tulang terbelah", bukan "patah tulang".

Menurut dokter, tindakan yang paling tepat dalam kasus "tulang terbelah" adalah lewat operasi dan pemasangan pen. Tindakan operasi dilakukan untuk mengembalikan posisi tulang bergeser dan mengurangi resiko lanjutan.

Artinya, bisa jadi saat awal aku kecelakaan mengalami "retak tulang ringan". Berhubung terjadi gerakan paksa menekuk dan meluruskan yang dilakukan sangkal putung, mengakibatkan "retak tulang" meluas menjadi "tulang terbelah".

Pada kasus tulang terbelah (bukan patah), pemasangan pen mutlak dilakukan secara medis agar tulang kembali rapat dan pulih (menyatu) seperti semula.

Pelat dan baut yang sempat sepuluh bulan tertanam di kaki kanan penulis. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pelat dan baut yang sempat sepuluh bulan tertanam di kaki kanan penulis. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Atas dasar pemikiran logis di atas, aku putuskan menjalani operasi dan pemasangan pen. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, tiga hari setelah pemasangan pen (berupa pelat dan baut) bengkak hilang dan rasa sakit yang amat sangat berangsur menghilang.

Sepuluh bulan aku menjalani terapi untuk bisa berjalan normal kembali. Setelah sepuluh bulan, dokter menyarankan mengambil pelat dan baut lewat operasi. Tindakan operasi kedua dan pemulihan berjalan lebih cepat. Hingga aku dapat beraktifitas kembali, berani olahraga lari dan mengendarai sepeda motor lagi.

Wasana Kata

Kecelakaan (bukan hanya di jalan raya dan mengendarai kendaraan) yang mengakibatkan tulang retak, patah dan atau terbelah bisa disembuhkan. Penyembuhan bisa dilakukan lewat pengobatan medis dan alternatif.

Dokter ahli tulang paham betul dengan dinamika masyarakat dan perkembangan pengobatan alternatif. Sehingga menyerahkan keputusan untuk berobat secara medis ataukah alternatif kepada pasien. Tentu dokter ahli menjelaskan terlebih dahulu resiko-resiko yang akan terjadi nantinya.

Peristiwa yang mengakibatkan nasib sial pada seseorang jelas bisa terjadi dan tidak bisa dihindari. Terpenting, bagaimana menyikapi secara tepat pengobatan dan tepat harapan.

Saran yang bisa penulis sampaikan, langkah awal sebaiknya lakukan tindakan rontgen dan konsultasi dokter ahli tulang saat mengalami kecelakaan yang berakibat pada cedera tulang. Sehingga dapat diketahui jenis cedera dan tindakan tepat yang akan dilakukan nantinya. Termasuk apakah lewat jalur medis ataukah pengobatan alternatif yang kesemuanya pasti ada resiko kelebihan dan kekurangannya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun