Cuss...jarum suntik menembus lengan kiriku.
"Sakit, Yah?" Tanya anakku yang begitu perhatian saat jarum suntik menusuk pelan.
"Nggak. Khan lihat sendiri ayah nggak rewel apalagi nangis."
Anakku tersenyum. Dokter segera mempersilahkan memposisikan diri.
"Duduk sini adek. Sudah bisa baca ya...?" Tanya dokter sembari merekatkan tensimeter di lengan kirinya nan mungil.
"Teman-temannya sudah ada yang vaksin?" Lanjut dokter bertanya sembari menyiapkan alat suntik.
"Sudah. Sebelas anak yang sudah vaksin."
"Kok tahu?"
"Baca di WA yang ditunjukkan ayah."
"Wah pintar." Puji dokter sembari menyuntikkan Vaksin Sinovac.
Proses vaksin pertama anakku berjalan lancar dan sesuai harapan.