Siang ini pos ronda Gang Sapi riuh rendah suara. Gegap gempita tawa dan seperti biasa, selingan senda gurau masih bernyawa.
“Hai, Jay…sini. Keknya hari ini loe tambah ganteng.”
Idur memanggil Jijay yang berjalan sempoyongan menahan derasnya dentuman sinar matahari di siang nan menyengat.
“Loe yang tambah ganteng, Dur!” Jijay tangkas membalas
“Ih, sesama tomat saling rayu. Zizik!”
Ibud menebas perbincangan. Membuat tawa terlempar-lempar di sekitar medan persahutan ala Gang Sapi, markas besar pos ronda.
“Jay.” Ardni bersuara, lirih.
“Ape?”
“Engkong kemana?. Dari kemarin kagak kelihatan dengkulnya!”
Jijay mendelik ke arah Ardni. Isyarat reflek penanda kesal dari tanya Ardni.