Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Khadijah: Kisah Cinta Rasulullah, Salam dari Allah, dan Sorban Malaikat Jibril

3 Mei 2021   23:38 Diperbarui: 4 Mei 2021   00:16 8531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ummul Mukminin. Sumber: Pezibear on Pixabay.com

Silsilah Khadijah binti Khuwailid

Khadijah, nama lengkapnya Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai adalah  istri pertama Nabi Muhammad SAW. Lahir dan besar dari suku Quraisy.

Suku Quraisy adalah orang-orang yang menetap dan berpengaruh di Kota Makkah. Kota yang terletak di tengah-tengah antara Syam di utara dan Yaman di selatan.

Pedagang Quraisy memegang peran penting sebagai pedagang perantara Kota Syam dan Yaman. Kota Syam sebagai pusat perdagangan, terhubung dengan Laut Tengah dan Eropa. Sementara Kota Yaman, merupakan pusat perdagangan yang terhubung ke India dan Tiongkok.

Ketika musim panas, para pedagang Quraisy pergi berdagang ke Syam dan di musim dingin mereka berdagang ke Yaman.

Pola kegiatan dan peran penting Kota Makkah di bidang perdagangan mendatangkan kemakmuran dan kekayaan berlimpah bagi pedagang Quraisy.

Salah satu pedagang kaya dari suku Quraisy adalah Khadijah, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti Za'idah.  Khadijah mengubah bisnis keluarga menjadi sebuah kerajaan dagang setelah ayahnya meninggal dalam pertempuran.

Kerajaan dagang Khadijah bahkan digambarkan mencapai 2/3 kekayaan penduduk Kota Makkah. Sungguh kedudukan duniawi yang tak semua orang dan khususnya wanita mampu mencapainya.

Kisah Cinta dengan Rasulullah

Dalam banyak kisah, diriwayatkan Khadijah lebih dulu jatuh cinta dengan Rasulullah. Umur Khadijah yang 40 tahun dan Rasulullah 25 tahun tak menghalangi kisah cinta mereka.

Dikutip dari buku "Menjadi Sahabat Nabi Muhammad di Abad 21" karya Muhammad Al-Khaimi menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pria berpostur sedang, berkulit putih agak kemerah-merahan.

Sedangkan rambut beliau hitam, tidak lurus, dan tidak juga keriting. Jidat beliau lebar. Kedua mata nabi hitam, dan bulu matanya panjang. Hidung beliau lurus, tidak besar dan juga tidak berlekuk.

Mulut beliau tidak begitu kecil. Gigi beliau tertata rapi dan bersih. Ketika beliau tersenyum tampaklah gigi-giginya laksana butiran-butiran mutiara.

Rasulullah juga memiliki badan yang berisi, tidak kurus, dan perut beliau tidak membuncit. Akan tetapi dada beliau rata dengan perutnya.

Sekilas, gambaran fisik beliau menandakan pemuda yang gagah dan tampan. Tentu menjadi daya tarik bagi para wanita untuk lebih dekat dengan beliau.

Bagi Khadijah, sifat dan kepribadian Rasulullah yang siddik (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabliq (menyiarkan) dan fathonah (cerdas) semakin meneguhkan keyakinan akan pilihan cintanya.  

Khadijah mulai banyak mendengar dan mengagumi pribadi Muhammad. Hingga datanglah mimpi yang diutarakan kepada sepupunya bernama Waraqah bin Naufal:

"Tadi malam aku bermimpi sangat menakjubkan. Aku melihat matahari berputar-putar di atas kota Mekkah, lalu turun ke arah bumi. Ia semakin mendekat dan semakin mendekat. Aku terus memperhatikannya untuk melihat ke mana ia turun. Ternyata ia turun dan memasuki rumahku. Cahayanya yang sangat agung itu membuatku tertegun. Lalu aku terbangun dari tidurku". (Dikutip dari id.wikipedia.org)

Mimpi inilah yang mentakdirkan Khadijah menjadi istri dari Rasulullah yang pada akhirnya menjadi penutup nabi-nabi. Pernikahan antara keduanya dilakukan pada hari Jum'at,  dua bulan sesudah Rasulullah kembali dari perjalanan niaga ke negeri Syam.

Istri Hebat dari Khatam an-Nabiyyin

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (Al-Ahzab 33:40)

Menginjak usia 40 tahun Rasulullah sering menyendiri ke Gua Hira. Merenungkan makna "jahiliah" yang merebak dan mengakar di masyarakat Kota Makkah.

Khadijah sebagai istri yang sangat mencintai Rasulullah dan dicintai Rasulullah selalu mendukung apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Mimpi yang mentakdirkan dirinya menjadi istri Rasulullah meneguhkan keyakinan akan datangnya keagungan dan kemuliaan bagi suaminya.

Sebagai istri, tak lupa Khadijah menyiapkan bekal selama Rasulullah "menyendiri" di Gua Hira. Selama rasulullah berpikir dan memohon kepada Allah di Gua Hira, Khadijah dengan setia menunggu kedatangan dan menjadi penghibur kegalauan Rasulullah.

Peran Khadijah sangat tampak tegar dan pemberi keyakinan kepada Rasulullah saat turunnya wahyu pertama.

Pada malam hari tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 611 M), Malaikat Jibril datang dan membacakan surah pertama dari Quran yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq.

Muhammad diperintahkan untuk membaca ayat yang telah disampaikan kepadanya, namun ia mengelak dengan berkata ia tak bisa membaca. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama.

Setelah kejadian di Gua Hira, Rasulullah bergegas pulang. Suhu tubuhnya panas dingin. Khadijah segera menyelimuti Rasulullah.

Khadijah hadir sebagai sosok pendukung dan penenang Rasulullah. Segera Khadijah mengajak Rasulullah menemui sepupunya yang juga seorang Nasrani yaitu Waraqah bin Naufal.

Sebagai seorang pendeta, Waraqah banyak mengetahui nubuat tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang nabi.

Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nms al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.

Apakah Khadijah juga memusuhi dan melawan Rasulullah? Sama sekali tidak. Khadijah menjadi perempuan pertama yang mengakui kenabian Muhammad SAW.

Nama Khadijah diukir tinta emas sejarah menjadi as-sabiqun al-awwalun, yakni orang-orang yang pertama-tama percaya dan meyakini kerasulan dan ajaran Islam yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Salam dari Allah SWT dan Sorban Malaikat Jibril

Perjuangan berat mulai dirasakan oleh Rasulullah dan kaum muslimin. Dakwah terang-terangan mendatangkan kebencian dan permusuhan.

Siksaan, makian dan bahkan pengusiran dialami Rasulullah dan pengikutnya. Khadijah yang bergelimang harta tak tinggal diam. Harta yang berlimpah dia peruntukkan untuk perjuangan Islam. Hingga hanya kain yang melekat di badan tersisa.

Dalam banyak kegiatan peribadatan Nabi Muhammad, Khadijah pasti bersama dan membantunya, seperti menyediakan air untuk mengambil wudhu.

Nabi Muhammad menyebut keistimewaan terpenting Khadijah dalam salah satu sabdanya:

"Di saat semua orang mengusir dan menjauhiku, ia beriman kepadaku. Ketika semua orang mendustakan aku, ia meyakini kejujuranku. Sewaktu semua orang menyisihkanku, ia menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepadaku."

Bahkan hingga menjelang akhir hayatnya, Khadijah masih memikirkan perjuangan Rasulullah dalam menyiarkan Islam:

"Wahai Rasulullah seandainya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai, namun engkau tidak memperoleh rakit atau jembatan, maka galilah lubang kuburku jadikanlah sebagai jembatan untuk kau menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa melanjutkan dakwahmu," (dikutip dari Buku, "The Perfect Istri Salehah" karya Tim Happy Wife Happy Life).

Ucapan Khadijah membuat Rasulullah bersedih. Khadijah kemudian memanggil putrinya, Fatimah Az Zahra agar memintakan sorban Rasulullah untuk dijadikan kain kafan.

Mendengar itu Rasulullah SAW berkata, "Mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?"

Padahal, kata Rasulullah, Khadijah telah mengorbankan semua hartanya untuk perjuangan syiar Islam. Namun justru di akhir hayatnya, Khadijah tak memiliki harta sedikit pun untuk kain kafan. Baju yang dia kenakanpun penuh tambalan.

Mendengar permintaan terakhir Khadijah, Rasulullah menjawab,"Wahai Khadijah, Allah SWT menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga."

Sorban Rasulullah yang diminta Khadijah urung digunakan karena Khadijah menerima sorban yang dikirim Malaikat Jibril.

Kelak ada lima orang yang menggunakan kain kafan istimewa tersebut yaitu Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW, Siti Fatimah, Ali bin Abi Thalib, dan Hasan cucu Rasulullah SAW.

Khadijah wafat di pangkuan Rasulullah SAW. Sang "Ummul Mukminin" meninggal dunia saat berusia 65 tahun.

Hikmah Keteladanan Khadijah

Cinta dan hidup Khadijah diserahkan sepenuhnya hanya untuk Rasulullah dan syiar Islam. Harta berlimpah baginya hanyalah hiasan dunia, tetapi perhiasan paling indah adalah totalitas berjuang dan berkorban untuk Rasulullah dan agama Allah SWT.

Tidaklah mengherankan jika Khadijah termasuk dari 4 wanita ahli surga. Bahkan Allah menyampaikan salam yang disampaikan oleh Rasulullah menjelang wafatnya.

Begitu istimewanya Khadijah sehingga Malaikat Jibril memberinya Sorban untuk kain kafan. Pemberian istimewa yang hanya diberikan kepada orang-orang istimewa dalam memperjuangkan agama Allah SWT. 

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun