***
Brum…! Brum…! Brummmm… sepeda motor terasa melaju kencang. Entah ke arah mana. Molly, Moldy, dan Molky hanya bisa diam di dalam gerobak.
Setelah agak lama merasakan goncangan gerobak barang di jalanan, tiba-tiba sepeda motor berhenti dan diparkir. Terdengar suara sandal jepit menjauh dari gerobak barang. Pengendara sepeda motor pergi entah kemana.
“Moldy, coba kau buka tutup gerobak ini” Pinta Molly.
“Baiklah, tolong bantu aku mendorong tutup ini ke atas!”
Dengan sekuat tenaga Molly dan Moldy mendorong tutup gerobak. Sedikit demi sedikit tutup gerobak barang terbuka lebar. Molly, Moldy, dan Molky segera melompat ke luar.
Ketiganya kaget. Molly, Moldy, dan Molky ada di pinggir jalan raya. Banyak kendaraan lalu lalang. Depan mereka di seberang jalan, ada terminal bus.
“Asyikk… akhirnya kita dapat melihat bus!” seru Moldy.
“Wahh… hebat! Lihat, busnya besar-besar dan berwarna-warni. Indah yaa… seperti warna pelangi” kata Molky terkagum-kagum.
Tiba-tiba Moldy berlari menyeberang jalan ke arah terminal. Beberapa kendaraan yang melaju terpaksa berhenti mendadak. Sesaat lalu lintas macet.
Pak Polisi yang berdiri di depan pos terminal segera mengatur jalannya kendaraan yang ada. Moldy yang sudah ada di seberang jalan wajahnya tampak pucat. Karena kecerobohannya, Moldy hampir terlindas mobil. “Ah… ceroboh benar aku. Seharusnya aku melihat keadaan dulu sebelum bertindak” Sesal Moldy dalam hati.