"Yah, aku ke rumah tetangga sebentar" Ujar istriku yang cantik. Di pagi nan cerah ini.
"Ada keperluan apa?"
"Ada dech, urusan perempuan. Laki-laki gak boleh tahu"
"Boleh nggak nitip tanya"
Istriku terdiam. Matanya menatap tajam. Serupa mata elang betina.
"Hanya nitip tanya. Apa benar Bu Ratna tadi malam sekitar jam satu ada di luar rumah"
Bola mata istriku seakan mau meloncat.
"Yah! Ada apa sebenarnya tadi malam. Ayah ke luar rumah?"
"Iya, Bunda. Hanya cari udara segar. Bunda tahu sendiri khan, udara terasa begitu pengap di dalam rumah. Saat di luar, aku lihat sosok perempuan di bawah pohon nangka. Aku pikir Bu Ratna, tetangga sebelah. Mau tanya langsung, enggak enaklah"
Aku nyerocos. Meyakinkan istriku satu-satunya untuk tidak berpikiran macam-macam. Cukup satu macam, percaya pada apa yang aku tanyakan. Itu saja.
Istriku tak menjawab. Ngeloyor pergi. Tanpa uluk salam pula.