Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kunti dan Bulan Bulat Sempurna

4 Oktober 2020   08:53 Diperbarui: 7 Oktober 2020   14:36 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com

Paijo menoleh ke samping kiri. Terlihat sosok perempuan muda. Perempuan semampai berbalut kain putih. Kain yang menutupi tubuhnya dari pundak hingga ujung kaki.

“Kunti?”

“Ya, Bapak”

“Ubahlah wujudmu, Anakku”

Sosok semampai. Mata dan bibir memucat. Kulit wajah nan putih. Seibarat putihnya kapas. Perlahan dan perlahan, berubah. Cantik memesona.

“Mbok. Kok diam saja, sih?”

Painem yang ditanya Kunti. Tetap diam. Kembali memandang rembulan. Bibirnya masih terkunci. Entah apa yang menguncinya.

“Duduklah Kunti. Jangan ganggu Mbokmu”

“Memangnya kenapa, Mbok? Habis bertengkar ya?” Tanya Kunti dan memandang Paijo.

“Ya, ndaklah. Mana pernah Bapak marah sama Mbokmu? Betul khan, Nem?”

Suara tokek dari belakang rumah berbunyi. Memainkan nada alam. Sedang Painem, masih tetap bungkam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun