![Suasana Sepi Beranda Ruang Rawat Inap Utama, Sebelum Pandemi Covid Biasanya Ramai Keluarga Pasien. DokPri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/07/18/img-20200715-065633-5f1268e7d541df33c16b88f3.jpg?t=o&v=555)
Di jalan depan rumah sakit juga tidak ramai. Meskipun masih ada beberapa pedagang, itupun tidak seramai waktu normal dulu. Jangan coba-coba mencari swalayan, toko, atau warung di sekitar rumah sakit untuk membeli barang kebutuhan di atas jam dua belas malam, semua tutup. Saya sudah buktikan, memutar area rumah sakit untuk membeli kertas tissue, tidak satupun swalayan, toko, dan warung yang buka. Sangat beda dengan waktu normal dulu, swalayan, toko, dan warung masih cukup ramai meskipun sudah dini hari.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Jangan kaget kalau menemukan dan merasakan situasi yang sama seperti yang saya alami. Cuma, tiap daerah mungkin tidak sama dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi virus corona. Tiap rumah sakit mungkin berbeda juga aturan mainnya. Apa yang saya sampaikan, itulah yang saya alami.
Semoga kita dalam keadaan sehat wal'afiat. Namun yakinlah, manusia tidak akan menyerah pada keadaan. Pada saatnya, meskipun virus corona hidup di sekitar kita seperti virus flu lainnya, obat dan vaksinnya pasti ada. Sekali lagi, pada saatnya.
Terpenting dan perlu digaris bawahi, dalam kondisi darurat, jangan menunda dan banyak pertimbangan mengantar/mendampingi orang sakit. Ikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pihak rumah sakit dan lembaga berwenang. Jangan lupa bawa peralatan yang diperlukan dan tetap jaga kesehatan diri maupun keluarga.
Tulisan ini dibuat sewaktu masih di Ruang Rawat Inap Utama Wijaya Kusuma, RSUD dr. Mohamad Saleh-Kota Probolinggo-Jawa Timur. Dalam kondisi anak saya yang sakit muntaber mulai membaik. Baru selesai edit ulang dan langsung tayang hari ini, setelah kembali ke rumah. Terima kasih dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Jasa dan perhatian yang luar biasa patut diapreasi dengan penuh hormat dan rasa bangga.