Segera Tante Winda ke belakang memanggil adiknya. Sesaat kemudian muncul gadis seumur Chintya. Mata Chintya terbelalak melihat sosok gadis di depannya.
“Sisca!” tanpa sadar Chintya memanggil gadis yang sebaya dengannya. Bunda Chintya dan Tante Winda saling pandang keheranan. Namun mereka segera menyadari bahwa antara Chintya dan Sisca sebenarnya sudah saling kenal.
”Bunda..., Sisca ini yang Chintya bicarakan sama Bunda dan Ayah tadi siang. Tapi...? kenapa Tante Winda menyebut nama Sisca dengan Tiwi?” tanya Chintya.
Tante Winda tersenyum dan menjawab,”Sebetulnya nama lengkap adik saya Sisca Pertiwi. Di sekolah dia biasa dipanggil Sisca. Di rumah biasa dipanggil Tiwi”
Chintya barulah memahami. Bunda Chintya segera menyuruh Chintya memberikan oleh-oleh dan baju seragam pramuka yang baru dibeli di swalayan kepada Sisca. Dengan senang hati Chintya memberikan ke Sisca. Dengan malu-malu, Sisca menerima pemberian Chintya.
”Sisca... Aku minta maaf. Selama ini menilai keliru dirimu. Maukah Sisca menjadi sahabat Chintya?”
Sisca segera mengangguk dan berkata,”Terima kasih Chintya. Semoga pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk persahabatan kita”
Akhirnya Chintya dan Sisca saling berpelukan. Bunda Chintya dan Tante Winda turut gembira. Sejak saat itu, Chintya dan Sisca bersahabat. Tidak ada lagi rasa persaingan dan kebencian diantara mereka. Persabahatan Chintya dan Sisca menjadi contoh teman yang lain. Saling bekerjasama dalam kegiatan sekolah, mewujudkan cita-cita yang kelak akan mereka raih dan wujudkan.
Planet Kenthir, 31 Mei 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI