Mohon tunggu...
Arrizal Tegar Al Azhar
Arrizal Tegar Al Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis adalah pintu kemana saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Literasi Energi Terbarukan: Solusi Mempercepat Transisi Energi untuk Masa Depan Lingkungan Berkelanjutan

5 Februari 2024   08:06 Diperbarui: 22 Juni 2024   19:51 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diunduh dari freepik.com

Transisi Energi 

Belakangan ini, istilah transisi energi banyak diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, baik di media sosial, seminar, maupun sebagai bahan obrolan masyarakat. 

Terlebih dalam debat Cawapres 2024 yang lalu, salah satu paslon sering menggaungkan istilah ini dan menyematkan akan pentingnya transisi energi untuk Indonesia di masa depan.

Isu transisi energi ini muncul akibat dari usaha untuk mencegah ancaman perubahan iklim di masa depan. 

Sebenarnya, perubahan iklim sendiri merupakan suatu fenomena alami, seperti variasi siklus matahari. 

Namun, dalam perkembangan kehidupan manusia yang semakin kompleks, manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim, seperti aktivitas manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil dan aktivitas lainnya yang memicu terbentuknya emisi gas rumah kaca.

Lalu, mengapa transisi energi menjadi prioritas dalam pencegahan perubahan iklim? 

Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change, tentang Climate Change 2022 - Mitigation of Climate Change, pada tahun 2019 emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sektor industri menduduki peringkat pertama sebanyak 34%, lalu diikuti sektor industri 24%, kemudian 22% dari sektor pertanian dan kehutanan, sektor transportasi 15%, dan 6% dari bangunan.

Dari laporan tersebut, tidak salah jika pemerintah berusaha untuk mempercepat transisi energi terutama dari sektor energi itu sendiri. 

Pemerintah sejauh ini telah berupaya dalam memproses transisi energi di sektor energi, salah satunya dengan mengembangkan energi baru terbarukan.

Dalam peralihan dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT), pemerintah telah melakukan beberapa gerakan. 

Seperti dengan membangun pembangkit listrik bertenaga surya, angin, air, subsidi untuk kendaraan listrik, memberikan pajak dan bea masuk yang lebih rendah untuk teknologi energi terbarukan, dan mengurangi biaya impor untuk komponen energi terbarukan.

Namun, upaya pencegahan perubahan iklim melalui transisi energi di sektor energi ini bukan satu-satunya cara. 

Tentu semua sektor penunjang kehidupan, pada akhirnya akan diusahakan kelanjutan transisi energinya. 

Terutama dari kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Indonesia dan Energi Terbarukan

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Energi Terbarukan, ternyata hanya ada 38,6% dari 4821 responden yang mengaku pernah mendengar istilah energi terbarukan. Lalu, sebanyak 34,1% pernah mendengar namun tidak terlalu memahami. Dan sisanya, sebanyak 27,3% tidak tahu sama sekali.

Panel surya di atap bangunan (Solarimo via Pixabay.com)
Panel surya di atap bangunan (Solarimo via Pixabay.com)

Data yang diunggah pada periode 2022 ini, tentu mengejutkan banyak pihak. Dimana pada saat itu, isu mengenai energi terbarukan telah banyak diperbincangkan. 

Namun pada kenyataannya, ternyata masih banyak masyarakat yang belum memahami bahkan tidak tahu sama sekali.

Dari survei itu pula, ditemukan sebuah fakta bahwa 50,3% responden menyangka jika listrik yang mereka gunakan selama ini bersumber dari energi air. 

Padahal, di tahun 2022, dilansir dari GoodStats, energi batubara masih menjadi pasokan listrik utama, yakni sebesar 205,31 TWh.

Kurangnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai energi, terutama energi terbarukan, tentu bisa menghambat proses transisi energi yang telah direncanakan oleh pemerintah. 

Sehingga, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pengembangan literasi energi terbarukan.

Literasi Energi Terbarukan

Di tengah ketidakpastian zaman terkait perubahan iklim, pemanasan global, dan permintaan energi yang terus bertumbuh, pemahaman energi menjadi faktor penting dalam membentuk masyarakat yang mampu mengelola energi secara efisien dan berkelanjutan. 

Salah satu cara meningkatkan pemahaman tersebut adalah dengan literasi energi terbarukan.

Pengetahuan mengenai energi terbarukan bukan sekadar pemahaman tentang cara pembangkitan listrik. 

Namun mencakup pemahaman yang mendalam mengenai berbagai sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, air, dan panas bumi. 

Dengan tingkat literasi energi yang tinggi, masyarakat akan memahami tentang cara mengelola dan mengoptimalkan penggunaan energi dan akan lebih mungkin terlibat dalam praktek-praktek berkelanjutan, salah satunya mempercepat transisi energi.

Bagaimana menerapkan literasi energi terbarukan ini ke masyarakat luas? 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar pemahaman mengenai energi terbarukan ini bisa dicapai oleh seluruh masyarakat luas, salah satunya melalui sektor pendidikan.

Pendidikan Energi Terbarukan

Menyertakan pembelajaran tentang energi terbarukan di dalam sistem pendidikan, mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi, sangat mungkin untuk membentuk sustainable mindset pada generasi muda.

Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan berkelanjutan ke dalam berbagai mata pelajaran, lembaga pendidikan dapat menanamkan nilai-nilai dan kesadaran lingkungan pada siswa-siswinya. 

Pendidikan berkelanjutan membekali mereka dengan pemahaman menyeluruh tentang konsekuensi perubahan iklim serta peran vital energi terbarukan dalam mengatasi dampak-dampak tersebut.

Dengan penataan kurikulum yang menyelaraskan pendidikan mengenai energi terbarukan, diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang menyeluruh tentang prinsip-prinsip keberlanjutan. 

Dengan demikian, diharapkan pula siswa mampu memperoleh pengetahuan praktis dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan solusi energi terbarukan.

Jalan Menuju Masa Depan Lingkungan Sustainable

Pentingnya pemahaman mengenai energi dalam situasi ini bisa menjadi salah satu cara membekali setiap generasi terutama pada generasi muda untuk memiliki pemahaman yang tepat mengenai energi terbarukan dan bagaimana hal tersebut penting dalam proses transisi energi.

Dalam berbagai upaya yang dapat dilakukan, pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta sebaiknya bersinergi untuk menyediakan informasi yang tepat dan mudah dimengerti tentang sumber energi, strategi penghematan energi, dan manfaat pemanfaatan energi terbarukan. 

Oleh karena itu, literasi energi terbarukan ini tidak hanya ditargetkan pada kalangan akademis, tetapi juga ditujukan untuk masyarakat umum, dari anak-anak hingga orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun