ya, perang! adalah ayat paling suci bagi sebuah bangsa yang peradabannya sangat menghalalkan pencabutan nyawa dan hak-hak hidup sesama; nyawa yang tak lebih mahal dari sebutir peluru
: "ratakan dengan tanah padang pasir itu!" sabda sang tuan pemusnah
dan; senapan-senapan semakin sering menyalak tanpa henti; sebagaimana lolongan srigala-srigala yang haus darah yang menari-nari di padang-padang perburuan; di tanah bertuan yang dianggap tak bertuan
di tanah yang semakin sulit membedakan antara makhluk yang memiliki akal dan yang telah kehilangan akal sehatnya
inilah sepenggal kisah dari dunia yang sepotong; dunia yang terpotong-potong oleh pemotong tali rahim antara anak dan ibunya, antara bapak dan bayi-bayinya yang menyusu di antara asap-asap mesiu
disinilah kisah dunia empat persegi berawal dan mungkin akan berakhir; dunia yang hidup matinya diatur oleh aturan-aturan atas nama sepetak tanah warisan kebudayaan tua yang bercerita tentang hak atas kepemilikan
: aleppo, sesungguhnya selalu kuingin bertanya padamu; pernahkah ada kehidupan seperti ini pada jilid-jilid sebelumnya di tanahmu?
â– sumur serambi sentul, 09/05/2016 â–
■©2016-arrie boediman la ede â–
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H