Ruh,
tenangkan dirimu dalam bejana janji pasti
bahwa burung terbang karena punya sayap
dan ekspektasi bukanlah sesuatu yang harus pasti
Â
ruh,
kebimbangan adalah mata cincin
di jemari sebelah kiri
resah adalah kalung melingkar di leher
boleh kan kita lepas dan pasang kapan saja
Â
ruh,
kau bebas mendakwa janin dalam rahim waktu
tapi kau akan tetap menemani dia tumbuh
tangis dan tawa adalah persekutuan hidup
bahkan dusta yang begitu anggun
ketika aroma dunia menggeser wangi nista
sungguh kau akan terpenjara
lalu fragmen mana yang akan kau buat bahagia?
Â
ruh,
merdeka itu adalah lupa
lupa bagaimana dan untuk apa kita sendawa
lupa notasi tetapi terus menyanyi
kita sendiri yang mengkarutkan ritme
seru kan?
Â
ruh,
jangan sering ingat kapan sesuatu harus saling mengalahkan
biar saja hujan terlahir dari persetubuhan air dan awan
kalaupun ada gelegar petir
anggap malaikat sedang berdehem
Â
ruh,
kalau saja kau mafhum tak semua yang tersirat
mesti gamblang
tentu kau tak lagi bertanya mengapa
tanya saja kapan kau mulai tak lagi bertanya
Â
ruh,
bukankah kita tak pernah menjumpai wujud angin
namun kita nikmati sejuk itu
sudahlah ruh
mari kita bahagia saja tanpa bertanya mengapa dan untuk apa
Â
ruh,
kalau kita sudah bahagia
tentu kita tak segera lupa kan
rindu itu,
Â
 bandung kab, jan-19-16
Â