Mohon tunggu...
Array Nuur
Array Nuur Mohon Tunggu... -

krusuk-krusuk... pletuukkk... ketimprang..... bledugg.... jedoorrrr.... hapooowww.... cleebbb.... deziiiigggg... deziiiiggg..... tuuuuuuiiiiiingggg... duaaarrr.... 2654042D

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rindu Itu Koma : Kisah Kecil Epilepsi #Stadium 2 - Dua Puluh Sembilan

27 Agustus 2013   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tak siapa pun diantara orang-orang di sana mengenali Koma. Setelah pertunjukan dihentikan, kerumunan penonton bubar, sang Malim mengajak serta bocah itu ke rumahnya sambil mencari informasi dan menyebarkan kabar keberadaan Koma sebagai anak hilang. Koma merasakan ketulusan sang Malim, dia bersedia ikut. Beberapa hari, Koma tinggal di rumah Sang Malim sebelum akhirnya Tarya, sang paman yang juga menantu Bi Tati menjemputnya. Tentu saja sang ibu kelimpungan mencari-cari selama Koma menghilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun