Saat tikaman semakin menghunus dalam
Saat ujian bukan lagi menghantam perasaan
Saat lengan tak bisa lagi
berpegangan menguatkan
Salam rindu terhatur
Menggusur sepi
Renyah suara meredam dendam
Senda gurau melibas murka
Airmata pun jatuh menyiram luka
Terangkum dalam cerita lewat udara
Terima kasih, Cantik
Seribu kata yang entah
Menghimpit menjepit
jejak-jejak gelap masa silam
Tak ada ruang di memori
Untuk menampungnya kembali
Sudah, mari kita kembali pada yang hakiki
Kita, tiga, berbeda
Gemuruh jiwa
Jangan kau bawa lari
Tepian jalan tak selamanya jurang
Ada pagar-pagar pembatas jalan
Yang menghadang niat busukmu
Melempar masalah
pula tubuhmu
Terima kasih, Cantik
untuk tetap sabar di jalan Tuhan
Kita perempuan
Penyimpul aksara
Roboh tika gelap mematut pula di cerminan
Tiga, kita berbeda
Ada bukan saling mencela
Saling merangkul
Bukan sengsara
Lalu
Menyulut airmata
Kita perempuan
Berkendara dengan doa
Menjerit bisu
saat hati
Tak lagi mampu
menampung lirih
Tiga kita berbeda
Berlari mengejar mimpi
Meski di separuh hari
Kita tak alpa akan mati
Terima kasih, Cantik,
Untuk tetap sabar di jalan Tuhan
Mari saling menguatkan