Mohon tunggu...
Arra Yusuf
Arra Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Setidaknya, dengan menulis, "Aku menghadirkan diri, meski kau anggap aku mati" (Arra Yusuf)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

{DEAR PPA} Perempuan Pembawa Rindu

1 Maret 2015   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seikat bunga di atas pusara
Daun-daun menunduk dalam
Bersimbah embun-embun

Kerlip bintang kejora
Jatuh di matamu
Menari-nari ia
Sebelum gelap memelukmu

Kelopak tulip yang rekah
Hiasi bibir mungilmu
Memamer senyum manis
Meski ruh
tlah pergi jauh

Ayat-ayat bagai petuah
Ayah Bunda sendu pasrah
Mengusap tubuh mungil
Dibungkus berhelai kain

Gadis mungil
Menghadap-Nya sepenuh cinta
melesapkan alunan merdu
Penghujung ayat
di sudut ruang
Tumpah sudah
airmata haru dan kehilangan

Seikat bunga di atas pusara
Doa-doa membumbung mengangkasa
hujan turun malu-malu
Di atas tanah merah menggunduk basah
Menghantar tubuh gadis mungil
Menuju asalnya

III

Terima kasih, cantik
Kita tiga medan berbeda
penjuru mata angin barat, timur, tenggara
Bermimpi menyapa dunia

Berbagi cerita
Menarik jarak
bagai sejangkalan saja

Simpul-simpul masalah
Bagai terkurung di hampa udara
Memenuhi ruang kosong di kepala
Rayuan maut jebakan putus asa
mengintai mangsanya

Ya
Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun