Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Kebaya bagi Wanita Batak

8 September 2022   18:49 Diperbarui: 8 September 2022   19:48 2897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta Pernikahan.

Sebelum seorang Calon Pengantin wanita Batak dilamar, dia harus sudah merencanakan  menjahit Kebaya, konsep seperti apa yang akan dikenakannya. Hal ini tentu tergantung budget atau ekonomi sang calon suami.  Misalkan seorang wanita Batak yang sudah dilamar  ( Hori-hori dinding namanya ) merencanakan pembelian Kebaya Jenis dan harga berapa yang akan dipakai tentu menjadi missi pertama. karena akan berbeda Kebaya yang dipakai saat Marpudun saut/martumpol  ( Lamaran Resmi )dan acara hari H. Acara ini merupakan pintu masuk untuk memulai persaudaraan dengan pihak mempelai pria. 

Biasanya diacara tersebut para tokoh adat dan pihak-pihak yang akan berbesanan mendikusikan  berapa Tuhor (Mahar ) si wanita calon Pengantin. Ada juga pihak Perempuan yang terang-terangan memohon biaya tambahan  untuk membeli Kebaya  calon pengantin, yang akan dikenakan diacara pernikahan nanti. Sehingga sejak awal si calon mempelai wanita sudah mempunyai budget berapa harga kebaya yang akan dikenakannya. Lain lagi ceritanya kalau kedua ibu calon mempelai merencanakan Kebaya yang seragaman. 

Hal ini  supaya memberi kesan bahwa calon besanan kelihatan kompak. Demikian pula orang-orang terdekat dari kedua belah pihak ,akan  wajib memakai kebaya. Terlepas dari kemauan masing-masing, Jadi rasanya tak berlebihan jika penampilan menjadi salah satu yang patut diperhitungkan. Dan saya adalah salah seorang diantara yang perduli soal penampilan maka saya pun akan turut heboh memikirkan  Baju apakah yang saya kenakan, di acara Pernikahan tersebut? 

Satu hal yang perlu diingat bahwa ketika seorang Wanita/perempuan sudah memakai Kebaya, dia harus berdandan rapi dan cantik. Rambut harus di sanggul apik, selop juga harus disesuaikan dan  bahkan bukan hanya perempuan Batak saja yang wajib memikirkan style ini, karena sejak awal padu padan Kebaya memang identik dengan  Sarung/Songket, Sanggul/Konde. 

Berhubung  penampilan kita pasti berbeda dengan tamu-tamu yang lain, orang akan melihat  bahwa kita adalah orang yang berhubungan dekat dengan yang sedang Hajatan. 

Saya pikir semua  Pesta adat suku lain juga mempunyai kehebohan yang sama. Dengan posisi sebagai Hula-hula misalnya, atau   dari kelompok Tulang ( paman ) kedua pengantin, Namboru/amangboru yaitu adik perempuan ayah kedua pengantin,  mereka akan tampil dengan rapi. yang pria akan mengenakan Jas, yang wanita wajib   dengan Kebaya dan sanggul. karena Begitu pentingnya posisi Hula-hula tersebut , maka mereka  layak hadir dengan penampilan prima.  semiskin apapun Hula-hula, pasti pihak Kedua mempelai akan memperlakukan mereka dengan baik dan terhormat.

Adat Duka Cita /Meninggal dunia 

Sama halnya dengan pesta pernikahan, bahwa semestinya semua yang berhubungan dengan adat disituasi tersebut, yang wanita  wajib memakai kebaya.Memang ada sebagian wanita tidak suka Ribet, dengan sanggul dan songket, namun semua itu tergantung kemauan masing-masing.  Walaupun tengah berduka, keluarga wajib mengenakan  kebaya yang sopan, bedanya ada di  dandanan yang tidak boleh mencolok, paduan kebayapun tidak harus memakai songket, ada juga yang memakai Ulos dengan cara dililitkan ke pinggang. . 

Supaya  terlihat Tongam  ( berkharisma ) karena diacara ini pihak Hula-hula akan memberikan Ulos kepada keturunan Almarhum/Almarhumah ditengah acara.  sangat jarang terlihat  seorang wanita Batak tidak memakai Kebaya diadat Dukacita , orang pasti menegur dan mengingatkan, 

Dalam acara dukacita ini pun harus dibedakan meninggal  yang sudah uzur ( Saurmatua ) atau meninggal  Sarimatua. Biasanya kalau acara Saurmatua, keluarga tidak lagi menunjukkan  kesedihan yang mendalam , karena  semua anak-anaknya sudah menikah dan mempunyai keturunan yang banyak " Gabe " istilah Bataknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun