Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Zlatan Ibrahimovic Pensiun, Pernah Benci Guardiola karena Messi

5 Juni 2023   13:55 Diperbarui: 6 Juni 2023   18:58 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku butuh ruang, dan aku harus dibebaskan bergerak. Aku tidak bisa bergerak lari naik dan turun, selalu. Aku punya berat badan 98 kilo dan aku tidak punya kekuatan fisik seperti itu" keluh Ibra.

"Itu tidak akan berhasil, itu seperti kau membeli Ferrari tapi kau mengendarainya seperti hanya mengendarai Fiat" cadas Ibra.

Akhirnya sudah diduga. Bagi Pep, tak mungkin ada dua bintang di panggung yang sama, apalagi sebagai pelatih, Guardiola percaya bahwa pelatih harus menaklukan ego pemain, ketika itu tidak terjadi, sang pemain harus disingkirkan.

Hanya tampil 29 kali dengan torehan 16 gol bagi Barcelona, akhirnya Ibra dipinjamkan dan dipermanenkan AC Milan. Klub Italia yang mau menerimanya dalam keadaan terluka.

Di AC Milan, Ibra mendapatkan apa yang diinginkannya. Pengakuan atas keistimewaannya dan ruang untuk dirinya sebagai pemain penentu diberikan Milan kepadanya. Ibra tampil bak pangeran, jika tak mau dibilang raja.

Ketika kembali di tahun 2020 setelah berkelana ke Liga Amerika Serikat, penerimaan itu nampak kental. 

Ibra dipersilahkan bukan saja untuk memberikan pengaruh ketika bermain, tetapi juga ketika cedera, Ibra dipersilahkan berteriak memberikan semangat kepada para pemain AC Milan.

Ibra menyatu dengan pemain, pelatih, staf dan juga fans. Ibra merasakan yang diinginkan oleh yang berdarah Milanisti.

Maka tak heran, meski jarang bermain karena cedera, Ibra menjadi sangat antusias ketika Milan berhasil menapak semifinal Liga Champions, dan bersua Inter Milan.

Mungkin salah satu alasannya adalah Ibra ingin melihat bahwa klub yang memberikan cinta padanya itu mampu ke final dan berhadapan dengan Manchester City, klub yang dinahkodai Pep Guardiola.

Sayang, keinginan Ibra itu tak kesampaian. Milan mesti tersingkir, dan Ibra tak jadi bersua kembali dengan Guardiola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun