Amatan saya, ada beberapa pemain yang terlihat hampir tak ada guna. Sorotan saya pertama, adalah duet Ruben Neves dan Otavio di lini tengah. Kedua pemain ini hampir tidak terlihat di lapangan. Tak heran keduanya segera dikeluarkan di lapangan di awal babak kedua.
Kualitas keduanya adalah penyeimbang, bukan pemain yang dapat menusuk ketika terjadi kebuntuan di lini depan. Tidak usah bicara tentang Joao Felix yang sudah bergerak kesana-kemari, tapi menjadi percuma karena double pressing yang diterimanya. Di saat itulah butuh pemain gelandang yang dapat menjadi pembeda.
Keadaan menjadi buruk karena Bruno Fernandes yang juga diharapkan, nampak seperti kebingungan dengan peran yang diembannya. Menghadapi Maroko yang bermain dengan pertahanan rapat dan kedalam, Bruno malah beberapa kali lebih memilih mundur untuk mengatur bola.
Dan sayangnya.tugas ini tidak sempurna dilakukannya. Hitungan saya, lebih dari satu kali Bruno melepaskan umpan yang melenceng jauh dari sasaran , yang membuat pendukung Portugal terlihat menggeleng-gelengkan kepala. Tanda kuatir.
Dalam situasi itu, Portugal menjadi seperti frustrasi. Jelas menjadi lebih baik sesudah Ronaldo, Joao Cancelo, Rafael Leao dan Vitinho masuk.
Soal pergantian terlambat ini, jelas membuat saya heran. Selain Ronaldo, ketiga pemain lainnya, adalah pemain utama di klub mereka masing-masing yang membuat klub mereka bertengger di papan atas, namun baru dimasukkan sebagai pengganti.
Vitinho terlihat lebih cerdas membuka ruang dibandingkan Neves atau Otavio.Â
Ketika gelandang mahal asal PSG ini masuk, paksaan agar Maroko turun lebih dalam terjadi. Begitu juga Cancelo yang bermain dari sektor kiri. Dibanding Guerrero yang gampang ditebak karena bermain dengan kaki kiri, maka Cancelo lebih bergerak variatif.
Para pemain Maroko nampak dibuat kelimpungan melihat pergerakan Cancelo yang sering berbelok arah agar dapat menemukan kekuatan umpan dari kaki terbaiknya, yakni kaki kanan. Selain itu, Cancelo juga bergerak variatif dari tengah, atau dari sektor kanan.
Soal Rafael Leao juga begitu. Saya kira penyerang AC Milan ini adalah pemain yang akan menjadi tulang punggung masa depan Portugal selain Joao Felix.Â
Pergerakannya cepat, staminanya juga cepat, dengan demikian jika Leao lebih lama di lapangan, maka Maroko akan dibuat kelimpungan, sayang dia hanya diberikan kesempatan sekitar 20 menit di lapangan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!