Eko Yuli sendiri, sayangnya, tetap tak mampu mengangkat 141 kg di kesempatan ketiga.
Apakah sesudah itu saya sudah patah arang, dan hilang harapan bahwa Eko tak akan mendapat emas?Â
Tidak sama sekali. Bahkan saya mendengar ucapan dari komentator di Tokyo International Forum yang masih bersemangat melihat persaingan antara dua lifter super hebat ini.
Mengapa demikian? Alasannya karena apapun bisa terjadi di clean and jerk, apalagi Eko adalah pemegang rekor di clean and jerk dengan 171 kg.Â
Jika Eko membalikan kedudukan dengan berhasil unggul selisih 5 kg dari Li Fabin di sesi ini, maka Eko yang mendapatkan medali emas.
Nah, bagaimana kompetitor lain? Dapat disebur, mereka hanya berjuang untuk meraih medali perunggu, karena seperti mafhum bahwa Eko dan Li Fabin memiliki level yang berbeda dari mereka.
Jantung saya sempat berdegup kencang, ketika Eko meminta untuk 165 jg di angkatan pertama clean and jerk.Â
Jika berhasil maka Eko akan mendapatkan total 302 kg. Ini menurut saya sudah hebat bagi seorang Eko.
Maksud saya begini. Meskipun memiliki total 317 kg ketika menjadi juara dunia 2018, tapi akhir-akhir ini untuk melewati total 300 kg saja, Eko terlihat sulit. Sehingga motivasinya perlu dilipatgandakan untuk dapat menembus 300 kg.
Ternyata berhasil.Â
Eko Yuli bahkan terlihat tersenyum setelah berhasil mengangkat 165 kg itu, yang berarti jaminan medali, perak, sudah di genggaman.