Pada akhirnya, Raheem Sterling pun masuk pada akademi sepakbola Queens Park Rangers (QPR). Singkat cerita, bakat Sterling yang memang luar biasa, diendus klub yang lebih besar. Pada usia 15 tahun, Liverppol datang dan memberikan penawaran bagi Sterling.
Kali ini, ibunya berhasil diyakinkan, meski dengan syarat bahwa di setiap libur latihan, Seterling harus pulang ke rumah yang berjarak cukup jauh untuk bertemu dan berkumpul bersama Ibu dan anggota keluarga yang lain.
Karir Sterling meningkat pesar, di usia 17 tahun, dia sudah masuk ke tim utama Liverpool dipinang dengan bayaran besar oleh Manchester City, hingga dipanggil dalam skuat Tim Nasional Inggris.
Meski hanya sebagai pemain cadangan, pengalaman, pertamanya bermain bersama tim nasional di Stadion Wembley menjadi mimpi yang menjadi kenyataan.
Di masa kecilnya yang tak begitu indah, ia mengaku pernah membawa bola dan melihat stadion itu dari jauh, dan berkata dalam hatinya, suatu saat dia akan bermain di stadion tersebut.
Sesudah itu, setiap kali di Wembley, Sterling ingin terus menari, menari gembira, karena kehidupannya yang sulit itu telah berproses menjadi lebih baik meski dengan melalui perjuangan yang tak mudah.
Kehidupan yang berubah menjadi lebih baik, seperti kata Bob Marley dalam lagunya Little Bird, "Don't worry about a thing. 'Cause every little thing is gonna be alright".
***
29 Juni 2020, Stadion Wembley. Inggris berhadapan dengan Jerman, di babak 16 besar Euro 2020. Timnas Inggris harus berhadapan dengan lawan yang paling ditakuti karena Jerman selalu menang atas Inggris di Wembley dalam tujuh pertandingan terakhir.
Akan tetapi, kali ini Wembley menjadi saksi, bahwa data dan sejarah tersebut akan dilupakan karena ada seorang pria kelahiran Jamaika yang selalu ingin menari, menunjukkan bahwa lapangan hijau adalah mimpinya, dari sebuah perjuangan yang tak mudah. Raheem Sterling namanya.
Sterling terus berlari selama 90 menit, dia membuka ruang, bertukar posisi dan cepat menggiring bola setiap mendapat kesempatan.