Sayang, Djokovic sudah semakin kuat dan percaya diri, skor di set itu menjadi 5-2, dan setelah itu di tengah teriakan "Nole, Nole, Nole", Â meski Medvedev yang memegang kendali servis, saya dan mungkin para penonton sudah tahu bahwa Djokovic akan menang.Â
Benar, skor akhir 7-5, 6-2 dan 6-2, straight set Djokovic atas Medvedev yang tidak terkalahkan dalam tiga bulan terakhir.
Gelar Grand Slam ke-18 bagi Djokovic. Dalam winning speech-nya, sambil bercanda, Djokovic meminta agar Danii Medvedev dapat sabar untuk memberi kesempatan pada dirinya untuk menang lagi.
Apa maksud dari Djokovic ini? Rasanya, patut diduga, Djokovic masih berambisi untuk mendekati, menyamai atau bahkan melewati rekor Federer.
Apakah Djokovic akan mampu? Sulit untuk menjawabnya, tapi jika level para pemain tenis generasi lebih muda seperti Medvedev, Thiem dan Zverev secara teknik dan mental belum bisa menyamai Djokovic hingga usianya yang "baru" ke-33 ini, maka rasanya masih bisa satu atau dua gelar Australia Open diraihnya, apalagi jika paradoks emosi yang berdampak positif itu terus terjadi pada dirinya.
Selamat Novak Djokovic, King Of Australia Open!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI