Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kejutan, Ini 3 Siasat Lyon Buat Guardiola Bertekuk Lutut

16 Agustus 2020   05:25 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:25 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhasil! Di menit ke-24 Ekambi terlepas, dan bola pantulan dari hasil pergerakan Ekambi berhasil dicocor Cornet, sang bek kiri yang sudah berlari ikut membantu serangan saat Kyle Walker yang seharusnya menjaganya sudah kehilangan posisi. City ketinggalan 0-1 dan bertahan dalam 45 menit babak pertama.

Ketinggalan gol, Guardiola mengubah lagi strategi. Gelandang bertahan City, Fernandinho dikeluarkan dan diganti dengan sayap cepat Riyad Mahrez. Formasi City berubah menjadi 4-3-3 saat bertahan, dan amat menyeramkan karena menjadi 2-2-1-5 saat menyerang.

Di formasi ini, Kevin De Bruyne yang diawal bermain sering melebar untuk membuka serangan, sekarang berada di belakang 5 striker---3 penyerang Gabriel Jesus, Sterling, dan Mahrez yang disokong Walker dan Cancelo yang sering overlap ke depan. 

Hasilnya sempat terlihat maknyos. Gol penyama kedudukan De Bruyne di menit ke-69 adalah buah dari pemilihan formasi ini. De Bruyne masuk dari lini kedua, ketika semua pemain bertahan Lyon tertarik terlalu ke dalam mengikuti pergerakan para pemain depan City.

Akan tetapi Guardiola dibuat harus mengganti formasi lagi setelah kembali ketinggalan dari gol tak terduga dari Moussa Dembele di menit ke-79. Panik, dari 2-2-1-5, Guardiola membuat City bermain menjadi 2-1-2-5 dengan David Silva yang dimasukkan menggantikan Rodri dan didorong mendampingi De Bruyne agar membuat City lebih agresif. Super agresif!

Gabriel Jesus dan Sterling MeratapI Gambar : Reuters
Gabriel Jesus dan Sterling MeratapI Gambar : Reuters
Sayangnya, risiko dari terlalu agresif adalah ruang di lini pertahanan yang semakin terbuka dan kekurangan pemain untuk menutup ruang secara cepat dengan menyapu bola rebound di daerah pertahanan. Akhirnya, City kebobolan lagi di menit ke-87 karena risiko dari perubahan skema ini yang berarti game over!

Saat City terus kesulitan menambah gol, formasi 5-3-2 ala Rudi Garcia terlihat semakin kokoh dan padu. 

Marcelo, Marcal, dan Denayer membuat 3 tembok tebal di lini pertahanan yang sulit dilewati dan di saat yang bersamaan Cornet dan Dubois sebagai dua bek sayap disiplin menjaga gerakan dari para penggedor sayap milik City.

Selain itu, lini tengah Lyon yang diisi Maxence, Bruno dan Aouar juga nampak disiplin membantu pertahanan, sembari menunggu bola bebas untuk melepaskan umpan terobosan untuk Ekambi dan Depay yang selalu siap adu sprint dengan para bek City. City benar-benar takluk dengan cara sesimpel ini.

Kedua, cerdasnya pergantian pemain yang dilakukan oleh pelatih Lyon, Rudi Garcia. 

Alasan pergantian pemain bukan saja karena faktor fisik saja tetapi karena menyokong strategi yang diterapkan, dan untuk ini, Garcia pantas diacungi jempol. Salah satu pergantian hebat yang dilakukan oleh Garcia adalah memasukkan Mousa Dembele menggantikan Memphis Depay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun