Dalam cuitannya ini, Denny juga mengupload sebuah tulisan yang berisi tentang Telkomsel yang sudah tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan informasi, dimana proses sertifikasi ini dilakukan oleh lembaga internasional yang independen dan profesional.
Denny Siregar nampak belum puas dengan tertangkapnya pelaku pembobol ini, apa yang sedang dicari oleh Denny?
Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu bisa dicermati dari tanggapan di kolom komentar. Tanggapan yang ada beragam, tetapi dapat dipersempit menajdi dua bagian.
Pertama, tanggapan yang mengarah kepada ketidakpercayaan terhadap sistim keamanan Telkomsel, dan kedua, menghubungkan pembobolan data ini sebagai sebuah upaya radikalisme.
Dua hal ini tentu saja bertolak belakang.Â
Komentar pertama melihat tentang begitu lemahnya perlindungan data konsumen oleh operator telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut. Jika terus "dikejar", maka Denny tentu saja berharap ada perbaikan terhadap sistim tersebut demi kepentingan publik.
Komentar kedua ini yang menarik menurut saya, karena urusannya bakalan panjang.
Jika benar ada upaya radikalisme yang disentil netizen, maka Denny tentu saja sedang mengejar "ikan besar" di balik FPH ini. Jika memang benar FPH adalah bagian dari itu---hal ini tentu saja butuh pembuktian.
Kita perlu menunggu bagaimana kasus ini akan berlanjut, dan asumsi mana dari dua asumsi di atas yang akan terlihat secara terang benderang nantinya.
Yang pasti, Denny Siregar kali ini akan dibuat sibuk sekali. Belum selesai masalah "Foto Santri", Denny sudah harus berurusan dengan pembobolan data ini. Eh, katanya kedua hal ini juga saling berhubungan. Wah...