Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Meragukan Alasan "Receh" Tersangka Pembobol Akun Denny Siregar

10 Juli 2020   19:41 Diperbarui: 11 Juli 2020   05:22 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dugaan Data Bocor Denny Siregar, Ini Kata Pihak Telkomsel! (sumber: tangkapan layar dari tayangan KompasTV)

Pembobol data pribadi Denny Siregar telah ditangkap polisi. Seperti yang diduga sebelumnya, pelaku adalah orang "dalam" yaitu karyawan outsourcing Telkomsel di Surabaya dengan inisial FPH (27).

"Kemarin pada 9 Juli 2020 telah melakukan penangkapan pelaku di daerah Rungkut Surabaya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiono di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).

Hal yang paling penting yang ditunggu oleh khalayak adalah soal motif atau alasan pelaku.

Dari investigasi awal, polisi telah menemukan alasan dari sang pembobol. Pembobol FPH ternyata baperan dan menjadikan itu alasan untuk mencuri data Denny. Sebuah alasan yang nampak receh.

Menurut pengakuan FPH, dia melakukan tindakan melawan hukum ini karena pernah di-bully pendukung Denny.

"Motifnya itu yang bersangkutan tidak menyukai DS karena pernah di-bully akun medsos pendukung DS, ini yang kita dapat dari tersangka," kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Kombes Reinhard Hutagaol di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020)

Lalu bagaimana hubungan FPH dengan pada akun Twitter @opposite6890, yang mengupload data tersebut di dalam cuitannya? Ternyata, alasan FPH juga receh, FPH mengaku simpati dengan @opposite6890 dan akhirnya membagi data rahasia tersebut.

Mengapa saya mengatakan ini sebuah alasan receh? Sebenarnya ini hanya bentuk "kekecewaan" terhadap adegan yang diperkirakan akan berlangsung seru. Seperti menyaksikan film superhero, yang musuhnya terlalu mudah ditaklukkan, tak ada serunya lagi. Penonton kecewa.

Saya sebelumnya bahkan menduga bahwa pelaku akan lebih keren dari petugas Telkomsel, mungkin pelaku adalah hacker canggih yang dibayar , atau ahli IT yang sulit ditandingi dan akhirnya mampu menyembunyikan diri. Nah, kalau begini kan seru, lha ini ternyata pelaku outsourcing yang kurang kerjaan dan lagi baper...oalaa.

***

Sepertinya keraguan saya akan alasan receh dari pelaku ini sama dengan kekecewaan Denny Siregar meskipun pembobol datanya telah ditangkap polisi. Dalam cuitannya, Denny memberi tanda tanya besar, bagaimana bisa sekelas outsourcing bisa membobol sistim keamanan setara ISO milik Telkomsel.

Dalam cuitannya ini, Denny juga mengupload sebuah tulisan yang berisi tentang Telkomsel yang sudah tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan informasi, dimana proses sertifikasi ini dilakukan oleh lembaga internasional yang independen dan profesional.

Denny Siregar nampak belum puas dengan tertangkapnya pelaku pembobol ini, apa yang sedang dicari oleh Denny?

Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu bisa dicermati dari tanggapan di kolom komentar. Tanggapan yang ada beragam, tetapi dapat dipersempit menajdi dua bagian.

Pertama, tanggapan yang mengarah kepada ketidakpercayaan terhadap sistim keamanan Telkomsel, dan kedua, menghubungkan pembobolan data ini sebagai sebuah upaya radikalisme.

Dua hal ini tentu saja bertolak belakang. 

Komentar pertama melihat tentang begitu lemahnya perlindungan data konsumen oleh operator telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut. Jika terus "dikejar", maka Denny tentu saja berharap ada perbaikan terhadap sistim tersebut demi kepentingan publik.

Komentar kedua ini yang menarik menurut saya, karena urusannya bakalan panjang.

Jika benar ada upaya radikalisme yang disentil netizen, maka Denny tentu saja sedang mengejar "ikan besar" di balik FPH ini. Jika memang benar FPH adalah bagian dari itu---hal ini tentu saja butuh pembuktian.

Kita perlu menunggu bagaimana kasus ini akan berlanjut, dan asumsi mana dari dua asumsi di atas yang akan terlihat secara terang benderang nantinya.

Yang pasti, Denny Siregar kali ini akan dibuat sibuk sekali. Belum selesai masalah "Foto Santri", Denny sudah harus berurusan dengan pembobolan data ini. Eh, katanya kedua hal ini juga saling berhubungan. Wah...

Referensi : 1-2-3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun