Jika pemaparan di atas memang menyerempet kebenaran di balik narasi pengkhianat tersebut, maka menurut saya tidak ada gunanya. Pilpres 2024 masih sangat lama, angka elektabilitas akan bergerak dinamis, bahkan akan bisa berubah.
Seharusnya jika narasi ini punya alasan politik, maka perlu ditahan-tahan, karena jika sampai berlebihan, maka kesempatan untuk merangkul Prabowo bisa tertutup selamanya.
Politik itu jangan terlalu emosional, harus seperti layangan, pintar main tarik dan juga pintar main ulur.
Sekarang semuanya mesti bersabar dahulu, saling bantu untuk mengatasi pandemi covid-19, salah langkah maka bisa saja buyar segara strategi, minimal bukan untuk Pilpres 2024 tetapi untuk  Pilkada yang sudah di depan mata.
Selebihnya, cuitan Habiburokhman jika memang gampang digiring secara politik, maka akan panjang ceritanya, kita tunggu saja, bagaimana kelanjutanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H