Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Bilang Koentji(nya) adalah "Karantina Wajah", Politis atau Lelucon?

7 Mei 2020   03:10 Diperbarui: 7 Mei 2020   03:05 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski kerap membuat lelucon, Om Satur ini tampangnya bukan seperti pelawak lho, wajahnya bahkan sangar khas orang Kupang. Mirip Abdur stand up comedy itu, tapi lebih hitam gelap dan matanya sedikit melotot. Bisa bayangkan kan?

Soal tampang yang sangar ini ada ceritanya. Pernah sekali pelatihan di Jakarta, saat rehat saya dan om Satur jalan-jalan dengan naik angkot eh bemo.

Kalau sampai lampu merah, angkot berhenti  dan pengamen mulai bernyanyi, itu akan berakhir seperti tontonan gratis bagi saya dan om Satur.

“Tak usah bang…” kata si pengamen kepada om Satur sambil melewatkan topi dari hadapan om Satur dan  menagih pemberian uang dari para penumpang yang lain. Nampaknya, si pengamen grogi untuk minta uang pada om Satur. Karena wajahnya itu. Om Satur mah cuek aja.

Dan yang paling menarik dari om Satur adalah pada saat rapat kantor. Jika sedang meeting, maka om Satur juga selalu mencuri perhatian dengan memberikan pendapat berisi diksi atau frasa yang terasa asing bagi semua.  

“Ibu kepala keadaan sekarang ini harus dinormalisasi, karena tenaga honorer tidak merasa dinaturalisasi lagi”. Pernah suatu kali om Satur berkata demikian, dan membuat ruang rapat langsung hening.

Agenda rapat  adalah minta pendapat staf lain, karena tenaga honorer yang bertugas jaga malam sudah tidak pernah masuk lagi.

Darimana kira-kira om Satur mendapatkan kata-kata tersebut? Dari Jakarta lah. Om Satur ini penikmat masalah Jakarta. Dia tahu persoalan banjir, dan lain sebagainya. Kadang-kadang dia bicara tentang solusi macet, banjir, DP 0 persen dan sebagainya.

Yang mengkuatirkan adalah istilah-istilah yang didengarnya dari apa yang dikatakan oleh Ahok atau Anies seringkali di-copy paste secara tidak tepat, seperti contoh di atas. Hanya biar terlihat up to date.

Satu kantor sudah memahami tingkah om Satur ini. Sehingga jika berada di meeting, jika om satur mulai tidak nyambung maka dianggap saja sebagai sebuah hiburan saja tidak ada hal yang esensi. Lagian om Satur juga sudah puas jika sudah mengungkap pendapatnya. 

*******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun