Waduh, tindakan hukum bahkan  sudah disiapkan. Melalui Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai Demokrat Ardy Mbalembout, dikatakan bahwa JIKALAU Denny tidak menghapus tweet-nya dalam waktu 3 x 24 jam maka Demokrat akan mensomasi hingga mempolisikan Denny.
"3 x 24 jam (waktu yang diberikan Demokrat untuk Denny Siregar menghapus cuitannya terkait Almira-red). Nah itu (somasi-red) salah satu langkah kalau dia tidak ada itikad baik," tegas Ardy di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti dikutip dari Detik.com.
Lalu apa sih tanggapan dari DS? Kayaknya santai aja tuh, meski itu "kayaknya",  karena dalam hati mungkin rada-rada grogi juga.
DS lalu mencoba membantah dengan mengatakan bahwa tidak ada sedikitpun tujuan dari dirinya untuk  'menyerang' Almira, cuitannya hanyalah sebuah sindiran ke Demokrat.
"Lagian nggak ada tuh saya cyberbullying. Saya lagi nyindir Demokrat, bukan bullying anaknya Annisa. Apalagi dibilang bully anak kecil,"
"Kalau dibaca keseluruhan dengan tidak baperan, itu kan sindiran untuk Demokrat yang dari awal caper dengan lockdown. Demokrat lagi caper, partainya nyungsep," tambah DS.
Kabar paling up to date, DS belum mau menghapus cuitannya tersebut dan mempersilahkan Demokrat menuntut. "Nggak lah. Mau nuntut hukum silahkan. Biarkan cuitan itu apa adanya," .
Namun, DS tidak menolak jika nantinya pengurus Partai Demokrat mengajak untuk komunikasi. "Ya komunikasi aja. Namanya komunikasi kan harus baik lah," kata DS.
Okay, begitulah ceritanya. Ayok berdiskusi secara imajiner supaya menemukan kebingungannya itu. Ayok siapa takut.
Sekarang mari kita berpikir melalui berbagai pertanyaan yang tak beraturan. Pertanyaan kepalanya adalah, kepada siapa kita harus berpihak? Â DS atau PD.
Baca Juga Tulisan Tidak Menarik : Rasa Benci pada Model Rambut Kim Jong UnÂ