Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pedagang Pisang dan Hoaks Sebelum Paskah

12 April 2020   20:34 Diperbarui: 12 April 2020   21:06 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya kaka, ko ini pisang baru, Kamis kemarin pisang amper habis.."

"Nah, sekarang...?"

"Sepi lai..., taulai kenapa manusia dong ramai-ramai beli hari kamis, bilang ada suruh tinggal di rumah ko apa, hanya orang pasar bilang itu hoaks".

"Jadi pingin hoaks lai...biar ramia ?" tanya saya becanda.

Mama itu terseyum, tersungging giginya yang memerah, tanda lagi makan sirih pinang semoga tidak disemburnya.

"yang bae,,,yang mana sa kaka..." ujar mama itu sambil memasukan pisang ke dalam kantong plastik hitam.

Setelah kantong plastik dikaitkan ke sepeda motor. Pisang kapuk itu sudah  on the way ke rumah bersama saya. Jalanan pasar masih lengang, tidak terlihat mama-mama bokong besar lewat. 

Di tempat parkir, ada preman pasar dan tukang parkir sedang  bercanda, melihat saya, mereka berusaha akrab, menyapa.

"Kaka parkir ko?"

"Sonde kaka..ini mau pulang"

Karcis di tangan mereka terlihat masih tebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun