"Iya kaka, ko ini pisang baru, Kamis kemarin pisang amper habis.."
"Nah, sekarang...?"
"Sepi lai..., taulai kenapa manusia dong ramai-ramai beli hari kamis, bilang ada suruh tinggal di rumah ko apa, hanya orang pasar bilang itu hoaks".
"Jadi pingin hoaks lai...biar ramia ?" tanya saya becanda.
Mama itu terseyum, tersungging giginya yang memerah, tanda lagi makan sirih pinang semoga tidak disemburnya.
"yang bae,,,yang mana sa kaka..." ujar mama itu sambil memasukan pisang ke dalam kantong plastik hitam.
Setelah kantong plastik dikaitkan ke sepeda motor. Pisang kapuk itu sudah  on the way ke rumah bersama saya. Jalanan pasar masih lengang, tidak terlihat mama-mama bokong besar lewat.Â
Di tempat parkir, ada preman pasar dan tukang parkir sedang  bercanda, melihat saya, mereka berusaha akrab, menyapa.
"Kaka parkir ko?"
"Sonde kaka..ini mau pulang"
Karcis di tangan mereka terlihat masih tebal.