Artinya, di dalam proses menuju ini, memang harus ada proses pembelajaran juga bagi pihak-pihak yang mungkin kelewat batas dalam menyampaikan kritik.
"Maka perlu dilakukan sebuah tindakan untuk setidaknya membuat masyarakat Indonesia, juga anak-cucu saya, bisa belajar dan paham bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya.".
"Jika kita berani mengucapkan dan melakukan suatu hal, mengapa kita tidak punya keberanian yang sama untuk mempertanggung jawabkannya kan?"
****
Menurut saya, surat ini tidak berbelit-belit, bahkan nampak begitu tegas menggambarkan posisinya, baik sebagai pejabat publik maupun sikapnya terhadap persoalannya dengan Said Didu, dan lebih daripada itu harapannya bagi bangsa ini ke depannya.
Ada ketegasan yang nampak dari seorang "prajurit" dalam melihat permasalahan bangsa, dengan harapan ketika melihat sebuah persoalan bangsa. Selebihnya Luhut tetap juga manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H