Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polemik Diksi "Bantu" dan Anies Baswedan yang Tampak "Beda"

27 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 27 Januari 2020   08:33 1905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Tribunnews

Anies menegaskan Pemprov DKI bakal melakukan penyedotan jika banjir melanda wilayah Jakarta. Lalu Anies meminta diksi 'bantu' untuk tidak dipermasalahkan.

"Tapi yang pasti, bahwa jangankan kawasan umum seperti ini, ada perkampungan, rumah-rumah yang tergenang aja kita sedot kok. Kita bantu untuk menyedot, seperti juga sekarang. Kita bantu juga menyedot. Tapi nggak usah kata bantu itu jadi diperpanjang," ujar Anies.

***

Akhir-akhir ini, Istana dan Anies memang kerap bersenggolan soal banjir. Contohnya,  soal naturalisasi dan normalisasi yang membuat Anies dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saling silang pendapat di depan publik. 

Kuncinya adalah saling sinergi. Hanya harapan tersebut memang sulit tercapai karena kedua pihak tampak tak mau saling kalah. Anies bahkan berani menantang debat beberapa pihak yang tidak sepaham dengannya. 

Anies lebih senang memanaskan daripada mendinginkan. Tak mau gampang kalah, ingin menang meski kerap hanya bermodalkan penataan kata yang istimewa.

Akan tetapi ada yang berbeda dalam polemik diksi "bantu" ini, Anies nampak lebih tenang dan pro aktif dan mendinginkan situasi. Anies seperti lebih cepat sadar akan kesalahan diksinya, dan kembali meluruskan situasi. 

Kondisi yang terlihat bertolak belakang dengan geliat Anies selama ini.

Ada apa dengan Anies? Mengapa Anies nampak terlihat berbeda?

Jika kita jeli melihat cara Anies yang beda ini, maka hal ini sudah terlihat juga dari tanggapan Anies soal Revitalisasi Monas, bahkan dalam kasus ini, Anies terlihat lebih menghindar.

Mengapa Anies demikian? Paling tidak ada dua alasan yang dapat dikemukakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun