Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

3 Pembelaan Ngawur Dewas TVRI Terkait Pemecatan Helmy Yahya

22 Januari 2020   13:57 Diperbarui: 23 Januari 2020   21:54 2831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Antara/MUHAMMAD ADIMAJA

Sekarang, coba bapak tanya, dalam dua hari ini penikmat bola, bangun pagi lalu menonton Coppa Italia dengan bersemangat, dimana? Di TVRI pak. 

Ini sejarah pak.  Lalu Pak Dewas hanya tidur terlelap, menghitung untung rugi lalu memecat sang pembaharu tanpa solusi. Tutup saja stasiunnya, jika ketakutan jati diri diini itukan pak.

Kedua, soal protes karena TVRI tidak menayangkan banjir di Jakarta dan memilih menayangkan Discovery Channel. 

Helmy Yahya memang sudah membantah karena TVRI juga menayangkan soal banjir tidak hanya Discovery Channel. "Oh nggak benar. Kami yang paling banyak menayangkan (soal) banjir," kata Helmy Yahya kepada wartawan, Rabu (22/1/2020).

Bukan hanya Helmy, Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra juga membantah keterangan Dewas TVRI bahwa saat itu TVRI tidak menayangkan berita tentang banjir. "Itu Dewas ngaco, bohongnya minta ampun, saya sedih banget," kata Apni Jaya putra.

Apni menjelaskan, tayangan Discovery Channel hanya satu jam. Di luar itu, breaking news mengenai banjir tetap ada.

Sedih juga nih mengomentarinya. Membandingkan Banjir dan Discovery Channel yang hanya ditayangkan selama satu jam. Ya, ampun.

Jadi Dewas ingin TVRI seharian menayangkan banjir di Jakarta?

Ah, heran juga. Hidup sudah terlalu sulit, jangan dibuat sulit. Mamak-mamak di kampung ada yang menyukai tayangan Discovery pak, melihat gambaran alam yang begitu indah dan membuat hidup mereka menghadapi alam yang sulit sejenak terlupakan.

Pak Dewas protes, kenapa buaya di Indonesia ada, lalu tayangkan buaya di luar negeri. Heran juga dengna argumentasi ini, tetapi alangkah baiknya bapak tanyakan saja pada buayanya.

Hemat saya, Dewas seharusnya mendorong agar ada perbaikan konten  secara terus menerus. Jujur saja, seringkali tayangan serupa dibuat di TVRI, tetapi alam yang indah jadinya tak tampak indah, dan alam yang sudah sulit dan gersang dipertontonkan juga. Boleh saja, tetapi jangan terus menerus, apalagi dengan kualitas produksi yang kurang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun