Dua hasil kerja saya kembalikan, standarnya terlalu minim, jadi harus dikerjakan ulang.Â
Lalu Sesudah  saya mengecek dan melihat dari lima pahatan kayu tersebut ada tiga pahatan yang amat rapi.
"Punya siapa ini.?."
Viktor dan Dejan mengangkat tangan. Memang kedua siswa yang ini memang agak menonjol.
"Yang satunya?"
Belum ada yang mengangkat tangan untuk sesaat, tanpa diduga, Niko yang mengangkat tangan.
"Punya saya pak Arnold" jawab Niko.
"Oh..Niko".
"Hebat". Niko tersenyum, senyuman pertama di hari ketiga di bengkel dari seorang Niko.
Sudah sore dan para siswa sudah pulang semua.
Saya melangkahkan kaki dan kembali melihat hasil kerja. Pahatan Niko memang rapi, teknik asah pahatnya bagus, teknik pahatnya juga tepat, garis kayu tampak tegas.